Wall Street Menghijau setelah AS Melunak Terhadap China
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
10 April 2018 06:18
New York, CNBC Indonesia - Saham-saham Wall Street mengakhiri sesi perdagangan hari Senin (9/4/2018) di zona positif setelah Amerika Serikat (AS) melunakkan pernyataannya terhadap China. Namun, kabar Biro Investigasi Federal (FBI) yang menggeledah kantor pengacara Presiden AS Donald Trump memangkas reli Wall Street.
Dow Jones Industrial Average naik 46,34 poin menjadi 23.979,10 dengan Merck dan Intel menjadi saham-saham berkinerja terbaik di hari itu. S&P 500 bertambah 0,3% ke 2.613,16 dengan sektor teknologi yang menguat 0,8%. Nasdaq Composite naik 0,5% ke 6.950,34, dilansir dari CNBC International.
Dalam sesi perdagangan hari Senin tersebut, indeks Dow Jones sempat menguat hingga 440,42 poin sementara S&P 500 dan Nasdaq masing-masing melonjak 1,9% dan 2,3%. Namun, kabar penggeledahan kantor pengacara Trump yang pertama dilaporkan New York Times memangkas penguatan itu di jam-jam akhir perdagangan.
"Ini benar-benar menurunkan indeks menjelang sesi penutupan," kata Andrew Brenner dari National Alliance Securities mengenai berita tersebut yang kemudian dikonfirmasi oleh NBC News.
New York Times melaporkan FBI menggeledah kantor Michael Cohen. Cohen adalah pengacara pribadi Trump yang sudah bekerja untuknya dalam waktu yang lama.
Saham-saham AS mencatatkan reli setelah AS sedikit melunakkan pernyataannya terhadap China. Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan kepada CBS hari Minggu ia tidak mengharapkan terjadinya perang dagang antara AS dan China.
Pernyataan Mnuchin itu muncul setelah ia mengatakan kepada CNBC hari Jumat lalu bahwa perang dagang antara kedua perekonomian terbesar dunia itu mungkin saja terjadi.
Trump sendiri menulis di Twitter ada hari Minggu, "Presiden Xi dan saya akan selalu berteman, tidak peduli apa yang terjadi dengan perselisihan kami mengenai perdagangan. China akan mencabut halangan perdagangannya karena itulah hal yang benar. Pajak-pajak akan bertimbal balik dan ksepakatan hak kekayaan intelektual akan tercapai. Masa depan yang cerah untuk kedua negara!"
Saham Amazon menguat 0,1%, Boeing bertambah 1,1%, Merck melonjak lebih dari 6%, sementara Facebook naik 1,3%.
(prm) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Dow Jones Industrial Average naik 46,34 poin menjadi 23.979,10 dengan Merck dan Intel menjadi saham-saham berkinerja terbaik di hari itu. S&P 500 bertambah 0,3% ke 2.613,16 dengan sektor teknologi yang menguat 0,8%. Nasdaq Composite naik 0,5% ke 6.950,34, dilansir dari CNBC International.
Dalam sesi perdagangan hari Senin tersebut, indeks Dow Jones sempat menguat hingga 440,42 poin sementara S&P 500 dan Nasdaq masing-masing melonjak 1,9% dan 2,3%. Namun, kabar penggeledahan kantor pengacara Trump yang pertama dilaporkan New York Times memangkas penguatan itu di jam-jam akhir perdagangan.
New York Times melaporkan FBI menggeledah kantor Michael Cohen. Cohen adalah pengacara pribadi Trump yang sudah bekerja untuknya dalam waktu yang lama.
Saham-saham AS mencatatkan reli setelah AS sedikit melunakkan pernyataannya terhadap China. Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan kepada CBS hari Minggu ia tidak mengharapkan terjadinya perang dagang antara AS dan China.
Pernyataan Mnuchin itu muncul setelah ia mengatakan kepada CNBC hari Jumat lalu bahwa perang dagang antara kedua perekonomian terbesar dunia itu mungkin saja terjadi.
Trump sendiri menulis di Twitter ada hari Minggu, "Presiden Xi dan saya akan selalu berteman, tidak peduli apa yang terjadi dengan perselisihan kami mengenai perdagangan. China akan mencabut halangan perdagangannya karena itulah hal yang benar. Pajak-pajak akan bertimbal balik dan ksepakatan hak kekayaan intelektual akan tercapai. Masa depan yang cerah untuk kedua negara!"
Saham Amazon menguat 0,1%, Boeing bertambah 1,1%, Merck melonjak lebih dari 6%, sementara Facebook naik 1,3%.
(prm) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Most Popular