
Tensi Perang Dagang Reda, Bursa Asia Ditutup di Zona Hijau
Ratelia Nabila, CNBC Indonesia
09 April 2018 16:29

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham utama Asia Pasific pada perdagangan hari ini ditutup menguat, mengakhiri periode koreksi. Potensi akan redannya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China, menjadi sentimen positif bagi bursa Asia bergerak menuju zona hijau.
Dilansir AFP, indeks saham Jepang, Nikkei 225 naik 0,5% ke level 21.678,26. Indeks Hang Seng naik 1,3% ke level 30.229,58, indek Topix menguat 0,5%, indeks Shanghai 0,2% dan indesk ASX naik 0,4%.
Demikian pula indeks Strait Times yang naik 0,2%, indeks Kospi naik 0,6%, dan indeks bursa New Zealand naik 0,7%. Demikian pula dengan IHSG yang ditutup menguat 1,15%.
Sebelumnya, koreksi terjadi di bursa saham AS setelah Presiden Donald Trump mengeluarkan kebijakan tarif senilai US$ 100 terhadap produk impor China. Tiga Indeks utama di bursa saham Wall Street terkoreksi lebih dari 2% pada perdagangan Jum'at.
Menurut analisa Kepala Forex Trading Stephen Innes untuk Asia Pasifik, Perang dagang telah menodai perdagangan global pada beberapa hari terakhir. "Sekarang kita harus mengkaji langkah apa yang sedang disipakan oleh pihak Donald Trump", ujar Innes.
Namun, tetap ada harapan bagi redannya tensi perang dagang yang diinisiasi Presiden Donald Trump.
Fokus pada minggu ini, akan berorientasi terhadap arah kebijakan perang dagang antara AS dan China, di mana sebagian investor merasa optimis bahwa tensi perang dagang akan segera mereda. Investor akan berfokus kepada isi pidato presiden China, Xi Jinping di Baoao.
(hps) Next Article Respons Data Ekonomi, Bursa Asia Mayoritas Ditutup Hijau
Dilansir AFP, indeks saham Jepang, Nikkei 225 naik 0,5% ke level 21.678,26. Indeks Hang Seng naik 1,3% ke level 30.229,58, indek Topix menguat 0,5%, indeks Shanghai 0,2% dan indesk ASX naik 0,4%.
Demikian pula indeks Strait Times yang naik 0,2%, indeks Kospi naik 0,6%, dan indeks bursa New Zealand naik 0,7%. Demikian pula dengan IHSG yang ditutup menguat 1,15%.
Menurut analisa Kepala Forex Trading Stephen Innes untuk Asia Pasifik, Perang dagang telah menodai perdagangan global pada beberapa hari terakhir. "Sekarang kita harus mengkaji langkah apa yang sedang disipakan oleh pihak Donald Trump", ujar Innes.
Namun, tetap ada harapan bagi redannya tensi perang dagang yang diinisiasi Presiden Donald Trump.
Fokus pada minggu ini, akan berorientasi terhadap arah kebijakan perang dagang antara AS dan China, di mana sebagian investor merasa optimis bahwa tensi perang dagang akan segera mereda. Investor akan berfokus kepada isi pidato presiden China, Xi Jinping di Baoao.
(hps) Next Article Respons Data Ekonomi, Bursa Asia Mayoritas Ditutup Hijau
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular