Investor Domestik Tak Lagi Pusingkan Perang Dagang

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
09 April 2018 12:31
Sebanyak selapan sektor saham ditutup menguat, dipimpin oleh sektor agrikultur yang naik hingga 1,65%.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Sagham Gabungan (IHSG) mengakhiri sesi I dengan menguat sebesar 0,5% ke level 6.206,19 poin. Sebanyak selapan sektor saham ditutup menguat, dipimpin oleh sektor agrikultur yang naik hingga 1,65%.

Dua sektor lainnya yaitu properti, real estate, dan konstruksi bangunan (-0,17%) serta barang konsumsi (-0,22%) ditutup di zona merah.

Sentimen perang dagang yang sempat mewarnai perdagangan pada hari Jumat lalu nampak tak lagi dipusingkan oleh pelaku pasar. Pada saat itu, Trump memerintahkan United States Trade Representative (USTR) untuk mengkaji kemungkinan mengenakan bea masuk baru bagi senilai US$ 100 miliar produk impor asal China.

Trump menyatakan opsi tersebut diambil sebagai respon dari aksi balasan China yang sebelumnya telah mengumumkan bea masuk bagi produk impor asal AS senilai US$ 50 miliar. Total, ada 106 produk yang akan dikenakan bea masuk, termasuk kedelai, mobil, pesawat terbang, dan wiski. Perintah Trump kepada USTR tersebut lantas membuka babak baru dari perselisihan antar kedua negara dalam hal perdagangan.

Namun, Penasihat Ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow kembali mencoba menenangkan pasar. Mengutip CNBC, Kudlow mengakui bahwa negosiasi soal tarif bea masuk dengan China memang belum menemui kesimpulan. Namun, dia menegaskan bahwa sejauh ini belum ada perang dagang antara AS dengan China.

Kini, investor nampak percaya bahwa pada akhirnya akan ada kesepakatan antar kedua negara, sehingga perang dagang yang berpotensi melemahkan laju ekonomi dunia bisa dihindari.

Dari dalam negeri, suntikan tenaga bagi IHSG datang dari tergerusnya cadangan devisa Indonesia sepanjang bulan Maret. Per akhir Maret, cadangan devisa tercatat turun menjadi US$ 126 miliar, dari yang sebelumnya US$ 128,06 pada akhir Februari.

Hal ini salah satunya disebabkan oleh upaya sang bank sentral dalam menstabilkan pergerakan nilai tukar rupiah. Adanya kepastian dari bank sentral tersebut membuat investor kembali optimis untuk melakukan aksi beli di pasar saham.

Namun begitu, investor asing masih melakukan jual bersih senilai Rp 65,9 miliar di seluruh pasar.

Nilai transaksi tercatat sebesar Rp 3,11 triliun dengan volume sebanyak 6,23 miliar saham. Frekuensi perdagangan adalah sebesar 196.878 kali. Nilai transaksi tersebut dapat dikatakan cukup besar, mengingat sepanjang hari Jumat lalu (6/4/2018) nilainya hanya mencapai Rp 5,7 triliun.

Saham-saham yang berkontribusi paling besar terhadap penguatan IHSG diantaranya: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (+2,19%), PT United Tractors Tbk/UNTR (+4,81%), PT Astra International Tbk/ASII (+1,66%), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk/INTP (+4%), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (+0,57%).

Penguatan IHSG selaras dengan bursa saham regional yang juga diperdagangkan di teritori positif: indeks Nikkei naik 0,67%, indeks Shanghai naik 0,37%, indeks Hang Seng naik 1,76%, indeks Strait Times naik 0,32%, indeks Kospi naik 0,61%, indeks SET (Thailand) naik 0,47%, dan indeks KLCI (Malaysia) naik 0,58%.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(hps) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular