Harga Minyak Dunia Turun, Perang Dagang Kembali Memanas

Raditya Hanung, CNBC Indonesia
06 April 2018 13:15
Hingga pukul 12.44 WIB, harga minyak jenis light sweet kontrak pengiriman Mei melemah 0,77% ke US$63,05/barel
Foto: REUTERS/Stringer
Jakarta, CNBC Indonesia - Pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) kembali memukul harga komoditas. Hingga pukul 12.44 WIB, harga minyak jenis light sweet kontrak pengiriman Mei melemah 0,77% ke US$63,05/barel, sementara minyak jenis brent kontrak pengiriman Juni terkoreksi 0,69% ke US$67,86/barel.

Ada ekspektasi perekonomian dunia menjadi lesu akibat perang dagang, permintaan atas minyak mentah sebagai sumber energi utama memang dipastikan akan ikut turun. Hal itu lantas menjadi sentiment negatif bagi harga si emas hitam hari ini.

Pada hari Kamis sore waktu setempat, Trump menginstruksikan United States Trade Representative (USTR) untuk mempertimbangkan pengenaan tarif tambahan untuk barang-barang impor dari China senilai US$100 miliar.

"Seiring aksi balasan dari China yang tidak adil, saya telah menginstruksikan USTR untuk mempertimbangkan apakah tarif tambahan untuk US$100 miliar (barang impor dari China) sesuai dengan Bagian 301 (dari Trade Act 1974), dan jika memang sesuai, untuk mengidentifikasi produk yang akan dikenakan tarif", jelas orang No. 1 di AS tersebut.

Sebelumnya Negeri Tirai Bambu mengumumkan akan mengenakan tarif impor bagi 106 barang dari AS, termasuk kedelai, mobil, dan wiski. Di tengah kondisi ekonomi yang tidak kondusif tersebut, investor memang cenderung melepas aset-aset berisiko dan memburu instrumen safe haven seperti emas dan Yen Jepang. Di waktu yang, sama Yen Jepang menguat 0,08% terhadap dolar AS siang ini.

Di sisi lain, Harga emas menguat hingga 0,21% ke US$1.331,30/troy ounce, hingga pukul 11.55 WIB hari ini. Sentimen positif bagi harga emas datang dari investor yang mencari pelarian ke aset yang lebih aman, setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali memanaskan tensi perang dagang antara AS dan China.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(hps) Next Article Stok AS Capai Rekor Tertinggi, Harga Minyak Jatuh Lemas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular