Likuiditas Melemah, Moody's Turunkan Peringkat MPPA

Ratelia Nabila, CNBC Indonesia
05 April 2018 20:21
Moody's memperkirakan MPPA tidak akan memiliki cukup uang untuk membiayai operasi.
Foto: Ist
Singapura, CNBC Indonesia - Perusahaan pemeringkat Moody's Investor Inc menurunkan rating PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) dari B2 menjadi B3. Moody's juga akan memantau perkembangan rating tersebut lebih lanjut.

"Penurunan peringkat merefleksikan peningkatan resiko likuiditas dan berkurangnya fleksibilitas keuangan yang disebabkan ketidakpatuhan MPPA pada beberapa perjanjian, dikombinasikan dengan kinerja operasi yang lebih lemah dari harapan, besarnya utang jangka pendek yang jatuh tempo, terbatasnya pilihan fasilitas untuk mengurangi utang yang ada," kata Maisam Hasnain. Analis Moody's dalam keterangan resmi perusahaan, Kamis (5/4/2018).

Dengan penghasilan negatif dan peningkatan utang membuat profil kredit MPPA terus melemah. "Peringkat tetap ditinjau untuk diturunkan karena potensi likuiditas dan matrik kredit MPPA memburuk lebih lanjut menyusul pengumuman penundaan rights issue (penerbitan saham baru)," tambah Hasnain.

Sebelumnya, MPPA berencana menerbitkan rights issue sebesar Rp 802 miliar pada April 2018 yang sebagian besar digunakan sebagai modal kerja. Namun, Moody's memahami penundaan rights issue dilakukan selama dua bulan karena MPPA menggunakan laporan keuangan tahun 2017. Ini adalah kedua kalinya MPPA menunda rights issue.

"Dengan tidak adanya proses rights issue, kami memperkirakan MPPA akan mengandalkan utang tambahan untuk membiayai operasinya. Akibatnya leverage yang disesuaikan - sebagaimana diukur dengan utang yang disesuaikan dengan EBITDA- akan meningkat menjadi 7x - 8x pad akhir 2018. Tingkat leverage ini tidak dapat mendukung rating B3 MPPA," jelas Hasnain.

Moody's memperkirakan posisi likuiditas MPPA akan semakin melemah seandainya rights issue tertunda. Sebab, proyeksi kas MPPA dari operasional kemungkinan akan tetap negatif hingga 2018.

Bahkan dengan rights issue sebesar Rp 802 miliar, Moody's memperkirakan MPPA tidak akan memiliki cukup uang untuk membiayai operasi. Mayoritas fasilitas modal kerja MPPA akan akan jatuh tempo pada Desember 2018.
(roy/roy) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular