Cadangan AS Turun Harga Minyak Naik dan Batu Bara Rebound

Raditya Hanung, CNBC Indonesia
05 April 2018 11:30
Sementara brent kontrak pengiriman Juni 2018 juga menguat 0,50% ke US$ 68,36/barel.
Foto: Infografis, Arie Pratama
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak global menguat pada hari ini, seiring penurunan cadangan minyak Amerika Serikat (AS) yang mengejutkan. Hingga pukul 10.23 WIB, harga minyak light sweet kontrak pengiriman Mei 2018 menguat 0,50% ke US$63,69/barel, sementara brent kontrak pengiriman Juni 2018 juga menguat 0,50% ke US$ 68,36/barel.

Cadangan AS Turun Harga Minyak Naik dan Batu Bara ReboundFoto: CNBC Indonesia/Raditya Hanung

Padahal, kemarin hingga pukul 16.00 WIB, harga minyak terkoreksi hingga 1,7%, dan terjerembab ke titik terendah dalam dua minggu. Pelemahan harga minyak kemarin dipengaruhi memanasnya perang dagang AS, setelah China merilis 106 komoditas baru dari AS yang akan dikenai tarif impor, termasuk kedelai dan kapas. Jika perekonomian dunia lesu akibat perang dagang, permintaan atas minyak mentah sebagai sumber energi utama dipastikan akan ikut turun.

Namun demikian, secara mengejutkan data cadangan minyak mentah Negeri Paman Sam dilaporkan turun secara drastis oleh US Energy Information Administration (EIA). Cadangan minyak mentah AS selama sepekan hingga tanggal 30 Maret tercatat menurun sebesar 4,6 juta barel, jauh di bawah ekspektasi pasar yang memperkirakan penurunan sebesar 246.000 barel.

Penurunan data cadangan minyak mentah AS tersebut menjadi energi positif yang mampu membalikkan pergerakan harga minyak hari ini. Sentimen positif lainnya adalah survei Reuters yang menyatakan produksi OPEC bulan Maret akan menurun ke volume terendah dalam 11 bulan terakhir, didorong oleh turunnya eskpor dari Angola, kekurangan pasokan di Libya, dan jatuhnya produksi minyak di Venezuela.

Sementara itu, harga emas bergerak melemah pada pagi ini, seiring dengan meredanya tensi perang dagang antara AS dan China. Harga sang logam mulia terkoreksi 0,45% ke US$ 1.334,10/troy ounce hingga pukul 10.38 WIB hari ini. Harga emas berbalik melemah setelah kemarin ditutup menguat 0,23% ke US$ 1.335,80/troy ounce.

Adalah Larry Kudlow, Penasihat Ekonomi Gedung Putih, yang mengatakan bahwa AS siap bernegosiasi dengan China. Kudlow mengungkapkan rencana pengenaan bea masuk untuk 1.300 produk China yang diumumkan kemarin mungkin hanya merupakan taktik negosiasi. Oleh karena itu, bisa saja bea masuk terhadap produk-produk tersebut tidak jadi diterapkan.

Pernyataan dari Kudlow ini memberi kelegaan bagi pelaku pasar. Setidaknya untuk saat ini, ketakutan atas terjadinya perang dagang antar dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia tersebut mereda. Investor pun beramai-ramai mengalihkan dananya ke instrumen investasi yang beresiko seperti saham.

Batu Bara
Dari komoditas tambang, meredanya perang dagang juga mampu mendorong harga batu bara ICE Newcastle Futures kontrak pengiriman Mei 2018 mampu rebound setelah melemah selama 4 hari berturut-turut. Kemarin harga si batu hitam ditutup menguat 1,68% ke US$ 93,55/ton.

Cadangan AS Turun Harga Minyak Naik dan Batu Bara ReboundFoto: CNBC Indonesia/Raditya Hanung

Dari komoditas agrikultur, harga Crude Palm Oil (CPO) untuk kontrak pengiriman Juni 2018 menguat 0,74% ke MYR 2.454/ton, dipicu oleh permintaan yang diekspektasikan meningkat selama bulan April, seiring akan datangnya Bulan Ramadhan. Sementara itu, harga karet masih tertekan hebat dan sudah melemah selama 3 hari berturut-turut hingga kemarin ditutup melemah 0,47% ke JPY 170,6/kg.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(hps/hps) Next Article Stok AS Capai Rekor Tertinggi, Harga Minyak Jatuh Lemas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular