
Setelah Dibuka Menguat, Rupiah Terdepresiasi
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
05 April 2018 09:16

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan pagi ini dibuka menguat. Namun seiring perjalanan, rupiah bergerak melemah.
Pada Kamis (5/3/2018), US$ 1 dibuka pada posisi Rp 13.760. Rupiah menguat tipis 0,02% dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya.
Namun seiring berjalannya waktu, rupiah kembali bergerak melemah. Pergerakan ini seakan tidak ada arah (liar) karena tidak ada sentimen yang mendominasi pergerakan tersebut.
Penguatan rupiah yang terjadi pada pembukaan pagi ini tidak lepas dari meredanya tensi perang dagang setelah komentar Larry Kudlow yang mengatakan Washington siap bernegosiasi dengan Beijing. Sebelumnya, pemerintah AS di bawah pimpinan Presiden Donald Trump telah megajukan daftar 1.300 produk manufaktur, teknologi, transportasi, dan kesehatan China yang akan dikenakan bea masuk baru. Tidak lama setelah pengumuman ini, China membalas dengan penerapan bea masuk untuk 106 produk AS.
Namun, Kudlow mengungkapkan rencana pengenaan bea masuk untuk 1.300 produk China tersebut mungkin hanya merupakan taktik negosiasi. Oleh karena itu, bisa saja bea masuk terhadap produk-produk tersebut tidak jadi diterapkan.
"Ya, mungkin saja. Itu adalah bagian dari proses," tutur Kudlow menjawab pertanyaan apakah mungkin bea masuk kepada 1.300 produk China hanya gertakan Trump.
Kudlow juga menolak anggapan bahwa AS dan China sedang terlibat perang dagang. Menurutnya, apa yang terjadi merupakan bagian dari negosiasi.
Berikut perkembangan nilai tukar sejumlah mata uang Asia di hadapan greenback:
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Penampakan di Money Changer, Saat Rupiah di Atas 14.800/US$
Pada Kamis (5/3/2018), US$ 1 dibuka pada posisi Rp 13.760. Rupiah menguat tipis 0,02% dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya.
Namun seiring berjalannya waktu, rupiah kembali bergerak melemah. Pergerakan ini seakan tidak ada arah (liar) karena tidak ada sentimen yang mendominasi pergerakan tersebut.
![]() |
Namun, Kudlow mengungkapkan rencana pengenaan bea masuk untuk 1.300 produk China tersebut mungkin hanya merupakan taktik negosiasi. Oleh karena itu, bisa saja bea masuk terhadap produk-produk tersebut tidak jadi diterapkan.
"Ya, mungkin saja. Itu adalah bagian dari proses," tutur Kudlow menjawab pertanyaan apakah mungkin bea masuk kepada 1.300 produk China hanya gertakan Trump.
Kudlow juga menolak anggapan bahwa AS dan China sedang terlibat perang dagang. Menurutnya, apa yang terjadi merupakan bagian dari negosiasi.
Berikut perkembangan nilai tukar sejumlah mata uang Asia di hadapan greenback:
Mata Uang | Bid Terakhir | Perubahan (%) |
Yen Jepang | 106,94 | -0,15 |
Yuan China | 6,30 | -0,26 |
Won Korsel | 1,060.20 | -0,27 |
Dolar Taiwan | 29,19 | -0,06 |
Rupee India | 65,04 | -0,08 |
Dolar Singapura | 1.31 | -0,05 |
Ringgit Malaysia | 3.86 | +0,03 |
Bath Thailand | 31,22 | -0,06 |
Peso Filipina | 52,11 | -0,21 |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Penampakan di Money Changer, Saat Rupiah di Atas 14.800/US$
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular