
Bursa Asia Terperosok ke Zona Merah, Tensi Perang Dagang Naik
Ratelia Nabila, CNBC Indonesia
04 April 2018 16:44

Jakarta, CNBC Indonesia - Kekhawatiran terhadap perang dagang, membuat bursa saham Asia ditutup bervariatif dengan kecendrungan melemah. Meskipun bursa saham Wall Street sebelumnya ditutup menguat, tetapi belum mampu mengembalikan kejayaan bursa saham Asia menuju zona hijau.
Dikutip dari AFP, indeks saham Nikkei 225 ditutup menguat 0,13% ke level 21.319,55. Indeks saham Tokyo, Topix menguat di angka yang sama. Indeks bursa Hong Kong, Hang Seng terkoreksi 1,48% ke level 29.732,67. Indeks saham Shanghai SSE terkoreksi 0,15% ke level 3.131,84 setelah sebelumnya sempat menguat pada perdagangan awal.
[Gambas:Video CNBC]
Perang dagang menimbulkan kecemasan terhadap optimisme investor dalam melihat bursa hari ini. Dikutip dari analis OANDA Stephen Innes menjelaskan "prospek perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China menjadi momok bagi pasar modal global" ujar Innes.
Perang Dagang hari ini dipicu oleh aksi saling balas dua adidaya ekonomi AS dan China, dengan respon AS memberlakukan bea masuk 25% terhadap 1.300 produk teknologi China. China merespon dengan menerapkan tarif bea impor baru sebesar 25% terhadap kedelai, pesawat, mobil dan produk impor lainnya senilai US$50 miliar (Rp 688 triliun).
Kementerian Perdagangan China juga menambahkan, mereka akan memasukkan 106 produk AS ke dalam daftar target serta menyatakan tanggal penerapan tarif akan diumumkan secara terpisah.
(hps) Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!
Dikutip dari AFP, indeks saham Nikkei 225 ditutup menguat 0,13% ke level 21.319,55. Indeks saham Tokyo, Topix menguat di angka yang sama. Indeks bursa Hong Kong, Hang Seng terkoreksi 1,48% ke level 29.732,67. Indeks saham Shanghai SSE terkoreksi 0,15% ke level 3.131,84 setelah sebelumnya sempat menguat pada perdagangan awal.
[Gambas:Video CNBC]
Perang Dagang hari ini dipicu oleh aksi saling balas dua adidaya ekonomi AS dan China, dengan respon AS memberlakukan bea masuk 25% terhadap 1.300 produk teknologi China. China merespon dengan menerapkan tarif bea impor baru sebesar 25% terhadap kedelai, pesawat, mobil dan produk impor lainnya senilai US$50 miliar (Rp 688 triliun).
Kementerian Perdagangan China juga menambahkan, mereka akan memasukkan 106 produk AS ke dalam daftar target serta menyatakan tanggal penerapan tarif akan diumumkan secara terpisah.
(hps) Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular