Bursa Saham Asia Dibuka Bervariasi Pagi Ini
Hidayat Setiaji & Ratelia Nabila, CNBC Indonesia
29 March 2018 08:34
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia pada pembukaan perdagangan pagi ini dibuka bervariasi. Kejatuhan saham-saham teknologi di Bursa saham Wall Street tampaknya masih akan mempengaruhi perdagangan saham di kawasan Asia hari ini.
Bursa Jepang pagi ini dibuka menguat, dimana indeks Nikkei 225 naik 0,85% dan Topix 0,61%, 33 subindeks menguat dari 33 subindeks. Saham sektor farmasi seperti, saham Takeda Pharmatical 4.95% menyusul rencana akuisisi produsen obat asak Inggris, Shire.
Sementara itu, indeks saham Korea Selatan (Kospi) terkoreksi 0.07% bersamaan dengan jatuhnya sektor teknologi, otomotif dan bank. Indeks saham Australia (ASX 200) turun 0,17% dipicu oleh turunya sektor material, namun di satu sisi sektor keuangan naik.
Bursa saham saham Hong Kong dibuka menguat, dimana indeks Hang Seng naik 0,4%, Strait Times naik 0,65% dan indeks Shanghai Composite terkoreksi 1,40%.
Dari Wall Street, tiga indeks utama masih berakhir di zona merah pada perdagangan hari ini meski lebih tipis dibandingkan kemarin. Dow Jones Industrial Average (DJIA) melemah 0,04%, S&P 500 turun 0,29%, dan Nasdaq berkurang 0,85%.
Faktor domestik lagi-lagi menjadi penyebab koreksi di Wall Street. Pertama, pemerintah AS ingin mengurangi dominasi Amazon di bisnis penjualan ritel. Menyusul kabar ini, saham Amazon anjlok 4,38%.
Situs berita Axios melaporkan, Presiden Trump ingin agar seluruh pemain mendapatkan kesempatan yang sama dan tidak ada yang mendominasi. Trump disebut khawatir karena banyak pemain di sektor ritel yang terpaksa gulung tikar akibat Amazon yang terlalu kuat.
Hari ini akan dirilis sejumlah data ekonomi seperti, kredit swasta Australia dan pengumuman inlfasi dan neraca perdagangan Vietnam.
(hps) Next Article Rayakan Imlek, Bursa Jepang & Australia Ditutup Ijo Royo-Royo
Bursa Jepang pagi ini dibuka menguat, dimana indeks Nikkei 225 naik 0,85% dan Topix 0,61%, 33 subindeks menguat dari 33 subindeks. Saham sektor farmasi seperti, saham Takeda Pharmatical 4.95% menyusul rencana akuisisi produsen obat asak Inggris, Shire.
Sementara itu, indeks saham Korea Selatan (Kospi) terkoreksi 0.07% bersamaan dengan jatuhnya sektor teknologi, otomotif dan bank. Indeks saham Australia (ASX 200) turun 0,17% dipicu oleh turunya sektor material, namun di satu sisi sektor keuangan naik.
Dari Wall Street, tiga indeks utama masih berakhir di zona merah pada perdagangan hari ini meski lebih tipis dibandingkan kemarin. Dow Jones Industrial Average (DJIA) melemah 0,04%, S&P 500 turun 0,29%, dan Nasdaq berkurang 0,85%.
Faktor domestik lagi-lagi menjadi penyebab koreksi di Wall Street. Pertama, pemerintah AS ingin mengurangi dominasi Amazon di bisnis penjualan ritel. Menyusul kabar ini, saham Amazon anjlok 4,38%.
Situs berita Axios melaporkan, Presiden Trump ingin agar seluruh pemain mendapatkan kesempatan yang sama dan tidak ada yang mendominasi. Trump disebut khawatir karena banyak pemain di sektor ritel yang terpaksa gulung tikar akibat Amazon yang terlalu kuat.
Hari ini akan dirilis sejumlah data ekonomi seperti, kredit swasta Australia dan pengumuman inlfasi dan neraca perdagangan Vietnam.
(hps) Next Article Rayakan Imlek, Bursa Jepang & Australia Ditutup Ijo Royo-Royo
Most Popular