Ujian Calon Gubernur BI
Perry Warjiyo : Saya Bawa BI Pro Stability dan Pro Growth
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
28 March 2018 11:06
Jakarta, CNBC Indonesia - Calon Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memulai uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) di Komisi XI DPR. Perry dipilih Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggantikan Agus Martowardojo.
Dalam pengantar uji kepatutan dan kelayakan, Perry optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia 2018 bisa mencapai 5,3%.
"BI diharapkan bersama pemerintah dan semua pihak ikut akselerasi pertumbuhan, Ini yang kemudian saya merasa yakin bahwa menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan sesuatu yang tidak perlu dikontradiksikan, dan peru disinergikan," kata Perry di Gedung DPR, Rabu (28/3/2018).
"Insyallah saya akan bawa BI pro stability dan pro growth. Sehingga kita bisa majukan ekonomi nasional dan mendorong eko kerakyatan. Kalau kita lihat selama ini khususnya 2015 proses pemulihan ekonomi Indoneisa itu terus berlangsung. Kita lihat bagaimana pertumbuhan ekonomi membaik, tahun lalu kita catat 5,07% insyallah 5,1-5,5% antara 5,2-,5,3% tahun ini," papar Perry.
Ia mengatakan, secara nasional stimulus perlu didorong dan kebijakan fiskal harus diarahkan mendorong investasi. BI ke depan akan terus mengantisipasi tantangan-tantangan yang timbul akibat gejolak ekonomi global.
"Pertama harus disikapi bersama. Sejak awal Februari terjadi pembalikan modal dari luar negeri baik dari SBN, secara keseluruhan year to date sudah mencapai Rp 1,8 triliun. Dalam konteks ini kita perlu arahkan kebijakan moneter mengawal stabilitas ini," kata Perry.
(dru) Next Article Gubernur BI Yakin Ekonomi RI Tangguh, Ini Buktinya!
Dalam pengantar uji kepatutan dan kelayakan, Perry optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia 2018 bisa mencapai 5,3%.
"BI diharapkan bersama pemerintah dan semua pihak ikut akselerasi pertumbuhan, Ini yang kemudian saya merasa yakin bahwa menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan sesuatu yang tidak perlu dikontradiksikan, dan peru disinergikan," kata Perry di Gedung DPR, Rabu (28/3/2018).
 Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki |
Ia mengatakan, secara nasional stimulus perlu didorong dan kebijakan fiskal harus diarahkan mendorong investasi. BI ke depan akan terus mengantisipasi tantangan-tantangan yang timbul akibat gejolak ekonomi global.
"Pertama harus disikapi bersama. Sejak awal Februari terjadi pembalikan modal dari luar negeri baik dari SBN, secara keseluruhan year to date sudah mencapai Rp 1,8 triliun. Dalam konteks ini kita perlu arahkan kebijakan moneter mengawal stabilitas ini," kata Perry.
(dru) Next Article Gubernur BI Yakin Ekonomi RI Tangguh, Ini Buktinya!
Most Popular