Dolar AS Dapat Momentum Penguatan, Rupiah Melemah 0,04%
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
28 March 2018 08:51
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan hari ini. Greenback mendapat kembali momentum penguatan setelah terkoreksi sejak awal pekan.
Pada Rabu (28/3/2018), dolar AS saat pembukaan pasar spot berada di Rp 13.745. Melemah 0,04% dibandingkan posisi penutupan perdagangan sehari sebelumnya.
Senada dengan rupiah mata uang regional pun cenderung terdepresiasi terhadap dolar AS. Mengutip Reuters, yuan China diperkirakan bergerak ke arah 6,21/US$. Kemudian ringgit Malaysia diramalkan melemah ke kisaran 3,82-3,84/US$.
Dolar AS memperoleh kembali momentum penguatan setelah sejak awal pekan cenderung defensif. Dollar Index, yang menggambarkan posisi dolar AS terhadap enam mata uang utama, mulai menguat meski dalam sepekan masih terkoreksi 0,54%.
Wall Street yang kembali jatuh menyebabkan investor mencari pelarian, salah satunya ke dolar AS. Pada perdagangan yang berakhir dini hari tadi waktu Indonesia, Dow Jones Industrial Average turun 1,43%, S&P 500 melemah 1,73%, dan Nasdaq berkurang 2,93%.
Wall Street tertekan oleh isu domestik, yaitu aksi jual terhadap saham-saham teknologi seiring rencana pemerintah yang ingin mengerem pertumbuhan mereka yang begitu kencang. Selain itu, kasus kebocoran data Facebook masih terngiang di benak investor. CNN melaporkan bahwa CEO Facebook Mark Zuckerberg akan mengaku bersalah di depan Kongres AS terkait kebocoran data kepada Cambridge Analytica.
Akibatnya, investor mencari aset-aset lain untuk mengamankan dana mereka. Tidak hanya dolar AS, obligasi negara AS pun mencari incaran.
Imbal hasil (yield) obligasi negara AS tenor 10 tahun terus turun dan mencapai 2,78%. Terendah dalam enam pekan terakhir. Penurunan yield merupakan resultan dan kenaikan harga, pertanda instrumen ini tengah diminati pelaku pasar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Penampakan di Money Changer, Saat Rupiah di Atas 14.800/US$
Pada Rabu (28/3/2018), dolar AS saat pembukaan pasar spot berada di Rp 13.745. Melemah 0,04% dibandingkan posisi penutupan perdagangan sehari sebelumnya.
 Reuters |
Wall Street yang kembali jatuh menyebabkan investor mencari pelarian, salah satunya ke dolar AS. Pada perdagangan yang berakhir dini hari tadi waktu Indonesia, Dow Jones Industrial Average turun 1,43%, S&P 500 melemah 1,73%, dan Nasdaq berkurang 2,93%.
Wall Street tertekan oleh isu domestik, yaitu aksi jual terhadap saham-saham teknologi seiring rencana pemerintah yang ingin mengerem pertumbuhan mereka yang begitu kencang. Selain itu, kasus kebocoran data Facebook masih terngiang di benak investor. CNN melaporkan bahwa CEO Facebook Mark Zuckerberg akan mengaku bersalah di depan Kongres AS terkait kebocoran data kepada Cambridge Analytica.
Akibatnya, investor mencari aset-aset lain untuk mengamankan dana mereka. Tidak hanya dolar AS, obligasi negara AS pun mencari incaran.
Imbal hasil (yield) obligasi negara AS tenor 10 tahun terus turun dan mencapai 2,78%. Terendah dalam enam pekan terakhir. Penurunan yield merupakan resultan dan kenaikan harga, pertanda instrumen ini tengah diminati pelaku pasar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Penampakan di Money Changer, Saat Rupiah di Atas 14.800/US$
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular