Ada Hikmah di Balik Pelemahan Rupiah

Alfado Agustio, CNBC Indonesia
27 March 2018 12:28
Pelemahan nilai tukar rupiah sejatinya tidak selalu merugikan bagi Indonesia.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Pelemahan nilai tukar rupiah sejatinya tidak selalu merugikan bagi Indonesia. Dari sudut pandang lain, ada keuntungan yang bisa dimanfaatkan seperti potensi peningkatan jumlah wisatawan mancanegara.

Sektor pariwisata saat ini menjadi salah satu andalan pemerintah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Tidak hanya itu, sektor ini pun menyumbang penerimaan devisa negara maupun penyediaan lapangan kerja. 

Menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya, sumbangan devisa dari pariwisata naik 13% dalam tiga tahun terakhir. Sektor ini juga menjadi penyumbang devisa yang cukup besar, hanya kalah dari ekspor minyak sawit mentah (CPO). Kemudian, serapan tenaga kerja di sektor pariwisata naik rata-rata 5% dalam lima tahun terakhir. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kunjungan wistawan asing pada 2017 adalah 14,04 juta. Jumlah ini naik 21,88% dibandingkan tahun sebelumnya yang yaitu 11,52 juta kunjungan.

Peningkatan ini didorong kenaikan jumlah wisatawan dari negara-negara penyumbang wisatawan terbesar seperti Singapura, Malaysia, Australia, Tiongkok dan India.   

BPS
Kunjungan wisman ke Tanah Air berpotensi naik, karena pelemahan nilai tukar rupiah. Depresiasi rupiah membuat biaya perjalanan, akomodasi, sampai membeli oleh-oleh menjadi lebih terjangkau bagi pelancong mancanegara.

Sepanjang 2018, nilai tukar rupiah melemah 1,3% terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Tidak hanya terhadap greenback, rupiah pun terdepresiasi di hadapan mata uang negara-negara asal para wisman.

Mata UangBid TerakhirYtd (%)YoY (%)
Dolar Singapura10,492.96-3,00-10,00
Ringgit Malaysia3,534,57-5.00-17,00%
Dolar Australia10,609.81-0,19-4,60%
Rupee India211,63+0,67-3,37%
Yuan China2,188.06-5,00%-13,00%
Reuters

Melihat data di atas, maka sasaran wisatawan mancanegara yang dapat dioptimalkan oleh Indonesia bisa berasal dari Singapura, Malaysia, dan China. Peluang cukup besar mengingat Indonesia akan menyelenggarakan perhelatan besar seperti Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang serta Pertemuan Tahunan International Monetary Fund (IMF)-Bank Dunia di Bali. 

Di sisi lain, adanya kebijakan bebas visa yang diterapkan Indonesia terhadap hampir semua negara termasuk negara-negara tersebut menjadi insentif tambahan untuk meningkatkan jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji) Next Article Penampakan di Money Changer, Saat Rupiah di Atas 14.800/US$

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular