Terapresiasi 0,14%, Rupiah Terkuat Sejak Akhir Februari

Herdaru Purnomo & Alfado Agustio, CNBC Indonesia
27 March 2018 09:24
Meredanya sentimen perang dagang menyebabkan minat investor untuk mengambil risiko mulai kembali.
Foto: REUTERS/Beawiharta/
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat pada perdagangan hari ini. Meredanya sentimen perang dagang menyebabkan minat investor untuk mengambil risiko (risk appetite) mulai kembali. 

Pada Selasa (27/3/2018), US$ 1 pada pembukaan pasar dihargai Rp 13.715. Rupiah menguat 0,14% dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya, dan mencapai titik terbaik sejak akhir Februari 2018. 

Menguat 0,14%, Rupiah di Posisi Terbaik Sejak Akhir FebruariReuters
Penguatan rupiah tidak lepas dari tren koreksi dolar AS sejak pekan lalu. Selama sepekan terakhir, Dollar Index (yang menggambarkan posisi dolar AS dibandingkan enam mata uang utama) terdepresiasi sampai 1,42%. 

Menguat 0,14%, Rupiah di Posisi Terbaik Sejak Akhir FebruariReuters
Pelemahan greenback didorong oleh sikap investor yang mulai bermain dengan aset berisiko. Akibatnya instrumen yang dinilai aman (safe haven) seperti dolar AS, yen Jepang, sampai emas mulai terkoreksi. 

Risk appetite investor mulai kembali seiring meredanya ketegangan perang dagang antara AS dan China setelah kedua negara sepakat untuk melakukan negosiasi.

AS dan China yang membuka dialog membuat pasar bisa tenang, karena setidaknya satu hal yang membuat ketakutan besar bisa diselesaikan. Investor bisa melanjutkan aktivitas perdagangan tanpa rasa cemas. 

Pekan lalu, Presiden AS Donald Trump mengesahkan aturan pengenaan bea masuk bagi lebih dari 1.000 produk China senilai US$ 60 miliar. China pun membalas dengan mengenakan bea masuk terhadap 128 produk Negeri Paman Sam, jumlah yang kemungkinan bisa bertambah.  

Aksi saling balas tersebut menimbulkan kekhawatiran terhadap perang dagang, dan karena pelakunya adalah dua negara terbesar di dunia maka perang dagang akan berskala global. Namun investor bisa bernafas lega, karena kedua pihak membuka diri untuk berdialog. 

Li Keqiang, Perdana Menteri China, menyatakan perang dagang bisa dihindari jika seluruh pihak berkomitmen untuk memajukan perdagangan bebas. Li juga menegaskan China akan menjadi negara yang lebih terbuka. 

"Saya berharap China dan AS bertindak rasional dan tidak terbawa emosi, sehingga kita bisa menghindari perang dagang. Perekonomian China terintegrasi terhadap ekonomi dunia, sehingga menutup akses China berarti menghambat pembangunan kami. Tujuan China adalah memastikan dunia usaha, baik domestik maupun asing, untuk berkompetisi dengan sehat. 

"China dan AS harus menerapkan sikap yang rasional, memperluas perdagangan. Kita harus bernegosiasi untuk menyelesaikan friksi dan perbedaan," papar Li, seperti diberitakan Reuters

Menurut sumber dari pihak-pihak yang terlibat dalam negosiasi ini, China menawarkan untuk mengimpor lebih banyak perangkat semikonduktor dari AS, mengurangi pembelian dari beberapa negara seperti Korsel dan Taiwan. 

Selain itu, China juga tengah menyusun aturan yang memperbolehkan investor asing memiliki saham mayoritas di perusahaan sekuritas. Aturan ini rencananya akan difinalkan pada Mei.

Pelemahan dolar AS juga berdampak kepada penguatan mayoritas mata uang asia, seperti yang dikutip dari Reuters berikut: 

Mata UangBid TerakhirPerubahan (%)
Yen Jepang105,63-0,22
Yuan China6,25+0,16
Won Korsel1,074.50+0,02
Dolar Taiwan29,06+0,03
Rupee India64,82+0,25
Dolar Singapura1.30+0,02
Ringgit Malaysia3.88+0,26
Bath Thailand31,11+0,03
Peso Filipina52,15-0,04
 
Meski hari ini menguat, tetapi secara year to date (YtD) rupiah masih terdepresiasi 1,3% terhadap dolar AS. Hal tersebut disebabkan oleh tingginya arus modal keluar (capital outflow). 

"IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) terkoreksi 2,45% secara YtD, dan investor asing mencatat outflow Rp 22 triliun. Rupiah pun terdepresiasi 1,3%," tutur Andry Asmoro, Ekonom Bank Mandiri. Hari ini, lanjut Andry, rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp 13.725-13.788/US$.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji) Next Article Penampakan di Money Changer, Saat Rupiah di Atas 14.800/US$

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular