Sempat Perkasa, Rupiah Berakhir Melemah 0,03%

Alfado Agustio, CNBC Indonesia
22 March 2018 18:34
Kebijakan bank sentral sepertinya mempengaruhi pergerakan rupiah.
Foto: Muhammad Luthfi Rahman
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah pada perdagangan hari ini. Kebijakan bank sentral sepertinya mempengaruhi pergerakan rupiah. 

Hari ini, Kamis (22/3/2018), dolar AS di pasar spot ditutup di posisi Rp 13.750. Melemah tipis 0,03% dibandingkan dengan penutupan perdagangan kemarin. 

Reuters
Rupiah sempat menguat pada pagi sampai siang hari ini. Namun pada sore hari berbalik melemah, seiring pengumuman Bank Indonesia (BI) terkait suku bunga acuan 7 days reverse repo rate. 

BI memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di 4,25%. Suku bunga ini sudah sejalan dengan perkiraan inflasi 2018 yang sebesar 3,5% plus minus 1, dan mendukung upaya pemulihan ekonomi domestik. 

Di sisi lain, Bank Sentral AS The Federal Reserve/The Fed dan Bank Sentral China (PBoC) menaikkan suku bunga acuan masing-masing 0,25% dan 0,05%. Perkembangan ini menjadi salah satu faktor penyebab tekanan rupiah, karena selisih bunga (spread) yang semakin menyempit. 

Rupiah gagal memanfaatkan pelemahan dolar AS yang terjadi pada sore ini. Setelah menguat hampir sepanjang hari, greenback mulai terkoreksi pada sore hari. 

Pelemahan dolar terjadi karena sejauh ini kebijakan The Fed masih sesuai perkiraan, yaitu kenaikan suku bunga tiga kali sepanjang 2018. Belum terlihat tanda yang tegas bahwa kenaikan Federal Funds Rate bisa mencapai empat kali. 

Selain itu, pasar juga mulai mengalihkan perhatian ke Inggris. Pada 22 Maret waktu setempat, Bank Sentral Inggris (BoE) akan melakukan pertemuan dan mengumumkan suku bunga acuan.

Sebelumnya, BoE sudah tidak canggung menyatakan soal pengetatan kebijakan moneter. Pada pertemuan bulan lalu, Gubernur BoE Mark Carney mengatakan kenaikan suku bunga akan lebih cepat dan lebih besar dari perkiraan sebelumnya. 

Pasar memperkirakan BoE masih akan menahan suku bunga acuan pada pertemuan bulan ini, dan baru ada kenaikan pada Mei. Setelah itu, kemungkinan ada kenaikan satu kali lagi. 

Merespons perkembangan ini, mata uang Asia bergerak variatif. Berikut perkembangan sejumlah mata uang kawasan terhadap dolar AS, mengutip Reuters: 

Mata UangBid TerakhirPerubahan (%)
Yen Jepang105,66+0,38
Won Korsel1.076,76-12,61
Dolar Taiwan29,17-0,10
Rupee India65,11+0,06
Dolar Singapura1,31+0,00
Ringgit Malaysia3,91+0,02
Baht Thailand31,26-0,12
Peso Filipina52,38-0,31
 
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Lautan Demo, Rupiah pun Merana

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular