
Perang Dagang di Depan Mata, Dolar Australia Tertekan
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
22 March 2018 13:40

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Australia bergerak menguat. Dolar Australia melemah seiring potensi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang sudah di depan mata.
(aji/aji) Next Article Rupiah Juara Asia Pekan Ini, Pekan Depan Gimana ?
Pada Kamis (22/3/2018) pukul 12:55 WIB, dolar Australia di pasar spot diperdagangkan di Rp 10,637.33. Rupiah menguat sebesar 0,4% dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya.
Dolar Australia memang tengah dalam tekanan. Hal ini menyusul rencana AS yang akan menerapkan bea masuk terhadap produk-produk China atas nama perlindungan hak kekayaan intelektual.
China merupakan mitra dagang utama Australia. Pada 2017, ekspor Negeri Kanguru ke China mencapai AU$ 110,4 miliar. Angka ini mencapai 29,6% dari total ekspor Australia.
austrade.gov.au
Jika AS menerapkan bea masuk terhadap produk China, maka akan menganggu tingkat produksi di negara tersebut. Ketika hal itu terjadi maka ikut berpengaruh terhadap impor bahan baku dari berbagai negara, termasuk Australia.
Meski saat ini rupiah menguat, tetapi secara fundamental sepertinya sulit untuk bisa terapresiasi terhadap dolar Australia. Ini terlihat dari selama setahun terakhir, rupiah melemah 4,03% terhadap mata uang tersebut.
Arus keluar devisa ke Australia memang tinggi, salah satunya dari sisi perdagangan. Secara tradisional, neraca perdagangan Indonesia dengan Australia memang defisit. Ini karena produk-produk yang diimpor dari Australia adalah komoditas srategis seperti minyak mentah, sapi, sampai gula.
Oleh karena itu perlu upaya lebih untuk memperkuat nilai tukar rupiah terhadap dolar. Salah satunya melalui pengurangan defisit perdagangan. Ketika importasi dari Australia sulit terhindarkan, maka yang bisa dilakukan adalah meningkat ekpsor ke negara tersebut. Beberapa komoditas yang dapat dimanfaatkan oleh Indonesia untuk meningkatkan ekspor di antaranya karet, biji cokelat (kakao), maupun kopi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
![]() |
Negara | Nilai (AU$ Miliar) | Pangsa (%) |
China | 110,4 | 29,6 |
Jepang | 44,6 | 12 |
Korea Selatan | 22,8 | 6,1 |
AS | 20,8 | 5,6 |
India | 19,2 | 5,1 |
Hong Kong | 15,8 | 4,2 |
Selandia Baru | 14 | 3,8 |
Inggris | 12,6 | 3,4 |
Singapura | 11,2 | 3 |
Taiwan | 10 | 2,7 |
Jika AS menerapkan bea masuk terhadap produk China, maka akan menganggu tingkat produksi di negara tersebut. Ketika hal itu terjadi maka ikut berpengaruh terhadap impor bahan baku dari berbagai negara, termasuk Australia.
Meski saat ini rupiah menguat, tetapi secara fundamental sepertinya sulit untuk bisa terapresiasi terhadap dolar Australia. Ini terlihat dari selama setahun terakhir, rupiah melemah 4,03% terhadap mata uang tersebut.
![]() |
![]() |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Rupiah Juara Asia Pekan Ini, Pekan Depan Gimana ?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular