Dolar AS Kembali Menguat, Rupiah Melemah 0,09%

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melemah setelah kemarin sempat terapresiasi. Dolar AS memang tengah memperoleh momentum penguatan karena investor mengamankan posisi jelang pengumuman suku bunga acuan Negeri Paman Sam.

Pada Rabu (21/3/2018), dolar AS dibuka di posisi Rp 13.757/US$. Melemah 0,09% dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya.  

Reuters

Dolar AS memang sedang dalam mood yang baik. Dollar Index, yang mencerminkan posisi greenback terhadap enam mata uang utama, bergerak menguat sejak kemarin sore. Dalam seminggu terakhir, Dollar Index menguat 0,73% sementara selama sebulan ke belakang penguatannya mencapai 0,79%. 

Reuters

Bank Sentral AS The Federal Reserve/The Fed mulai melakukan pertemuan bulanan pada 21 Maret waktu setempat. The Fed diprediksi menaikkan suku bunga acuan pada pertemuan tersebut.

Berdasarkan FedWatch Tool milik CME Group, kemungkinan The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin berada di angka 91,6%. Pasar memperkirakan akan ada tiga kali kenaikan suku bunga acuan di AS selama 2018. Namun sebagian analis masih memasukkan empat kali kenaikan sebagai salah satu kemungkinan. 

Bila sampai ada petunjuk akan ada lebih dari tiga kali kenaikan The Federal Funds Rate, maka akan menjadi kabar yang kurang sedap bagi pasar saham. Namun menjadi kabar gembira bagi dolar AS. 

Kenaikan suku bunga akan berdampak positif bagi suatu mata uang karena bisa menjangkar ekspektasi inflasi. Selain itu, kenaikan suku bunga juga membuat investasi semakin menarik karena menawarkan imbalan lebih besar. 

Perkembangan ini membuat investor cenderung mengamankan posisi dengan memburu dolar AS, sehingga mata uang ini bergerak menguat. Akibatnya mata uang lain berpotensi melemah, termasuk rupiah.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Penampakan di Money Changer, Saat Rupiah di Atas 14.800/US$