Tunggu The Fed, Bursa Saham Asia Dibuka Menguat

Tim CNBC Indonesia, CNBC Indonesia
21 March 2018 08:36
Penguatan awal perdagangan bursa Asia juga dipengaruhi sentimen dari Wall Street yang ditutup menguat terbatas.
Foto: ist
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa-bursa utama Asia dibuka menguat pada perdagangan hari ini. Penguatan bursa utama Asia ini sejalan dengan bursa Amerika Serikat (AS), Wall Street yang ditutup mengalami penguatan.

Indeks Hang Seng dibuka menguat 0,8% jadi 31.811,98 poin. Penguatan pada pembukaan perdagangan bursa saham Hong Kong ini di dorong saham-saham sektor jasa keuangan dan perminyakan. Saham Ping An Insurance Grup Co Ltd menguat 3,01%, saham CK Asset Holding Ltd menguat 2,88% dan CNOOC Ltd menguat Ltd 2,28%.

Indeks Kospi juga dibuka menguat 0,11%. Penguatan bursa saham Korea Selatan ini ditopang saham-saham sektor manufaktur dan farmasi. Saham Pyung Hwa Industrial Co Ltd menguat 29,84%, saham Pyung Hwa Holding CoLtd menguat 21,88% dan Pharmicall Co Ltd menguat 16,93%.

Pada hari ini bursa saham Jepang libur memperingati hari Vernal Equinox.


Dari Wall Street, tiga indeks utama berakhir di teritori positif. Dow Jones Industrial Average naik 0,47%, S&P 500 menguat 0,15%, dan Nasdaq bertambah 0,27%. Naiknya harga minyak dunia memberikan energi positif bagi Wall Street. Harga minyak jenis light sweet dan brent naik lebih dari 2%.

Pada hari ini investor bursa Asia akan mengamati harga minyak dunia. Saat ini tensi di Timur Tengah kembali meninggi. Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sudah bertemu untuk membahas pemberian sanksi kepada Iran terkait proyek nuklir. Perkembangan ini bisa meningkatkan tensi di Timur Tengah. 

Selain itu, sikap waspada investor jelang pertemuan The Fed. Pasar memperkirakan akan ada tiga kali kenaikan suku bunga acuan di AS selama 2018. Namun sebagian analis masih memasukkan empat kali kenaikan sebagai salah satu kemungkinan. 

Bila sampai ada petunjuk akan ada lebih dari tiga kali kenaikan The Federal Funds Rate, maka akan menjadi kabar yang kurang sedap bagi pasar saham. Namun menjadi kabar gembira bagi dolar AS.
(roy/roy) Next Article Libur Imlek, Bursa Saham Jepang Dibuka Cerah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular