
IHSG Beri Imbal Hasil Negatif, Sektor ini Bisa Dilirik
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
15 March 2018 19:02

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga 15 Maret 2018 berbeda dari biasanya. Sampai dengan penutupan perdagangan hari ini, IHSG sudah terkoreksi sebesar 4,17% jika dibandingkan dengan posisi akhir Februari 2018. Padahal, sejak tahun 2011 tak sekalipun IHSG memberikan imbal hasil negatif pada bulan Maret. Pada tahun lalu, imbal hasil IHSG sepanjang Maret mencapai 3,37% secara bulanan (MoM).
Pelaku pasar kini menantikan pertemuan the Federal Reserve yang akan berlangsung pada 20-21 Maret mendatang waktu setempat. Jika ternyata kenaikan suku bunga acuan pada tahun ini tetap tiga kali seperti yang direncanakan pada akhir 2017, bursa saham Indonesia tentu memiliki peluang untuk berbalik ke zona hijau atau setidaknya menipiskan kekalahannya, mengingat Maret merupakan bulan yang sangat baik bagi IHSG.
Lantas, saham-saham apa saja yang dapat menjadi pilihan jika IHSG benar-benar bangkit di sepanjang sisa bulan ini?
Berdasarkan sektor, sepanjang 2011-2017 sektor properti, real estate, dan konstruksi bangunan rata-rata mencatatkan imbal hasil terbaik sepanjang bulan Maret yaitu sebesar 5,57% MoM, disusul oleh sektor aneka industri sebesar 5,31% MoM. Sementara itu, sektor dengan kinerja paling rendah selama bulan maret adalah pertambangan (+0,6% MoM) dan barang konsumsi (+1,89%).
Dari sektor properti, real estate, dan konstruksi bangunan, beberapa saham yang memiliki kapitalisasi pasar jumbo diantaranya: PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), dan PT PP Persero Tbk (PTPP).
Sementara dari sektor aneka industri, saham-saham dengan kapitalisasi pasar besar diantaranya: PT Astra International Tbk (ASII), PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS), dan PT Indo Kordsa Tbk (BRAM).
Bagi investor dengan horizon jangka waktu pendek, saham-saham di atas layak untuk diperhatikan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(roy/roy) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
![]() |
Pelaku pasar kini menantikan pertemuan the Federal Reserve yang akan berlangsung pada 20-21 Maret mendatang waktu setempat. Jika ternyata kenaikan suku bunga acuan pada tahun ini tetap tiga kali seperti yang direncanakan pada akhir 2017, bursa saham Indonesia tentu memiliki peluang untuk berbalik ke zona hijau atau setidaknya menipiskan kekalahannya, mengingat Maret merupakan bulan yang sangat baik bagi IHSG.
Lantas, saham-saham apa saja yang dapat menjadi pilihan jika IHSG benar-benar bangkit di sepanjang sisa bulan ini?
Berdasarkan sektor, sepanjang 2011-2017 sektor properti, real estate, dan konstruksi bangunan rata-rata mencatatkan imbal hasil terbaik sepanjang bulan Maret yaitu sebesar 5,57% MoM, disusul oleh sektor aneka industri sebesar 5,31% MoM. Sementara itu, sektor dengan kinerja paling rendah selama bulan maret adalah pertambangan (+0,6% MoM) dan barang konsumsi (+1,89%).
![]() |
Sementara dari sektor aneka industri, saham-saham dengan kapitalisasi pasar besar diantaranya: PT Astra International Tbk (ASII), PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS), dan PT Indo Kordsa Tbk (BRAM).
Bagi investor dengan horizon jangka waktu pendek, saham-saham di atas layak untuk diperhatikan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(roy/roy) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular