
Setahun Terakhir, Rupiah Melemah 15,8% Lawan Euro
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
13 March 2018 16:17

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah hari bergerak menguat euro pada perdagangan hari ini. Namun selama setahun terakhir, rupiah melemah dalam terhadap mata uang Benua Biru.
Pada Selasa (13/3/2018) pukul 14.18 WIB, euro diperdagangkan di Rp 16.957,16/euro. Menguat 0,11% dibandingkan posisi hari sebelumnya.
Namun dalam setahun terakhir, rupiah bergerak melemah terhadap euro. Bahkan pelemahannya cukup dalam yaitu 15,8%.
Secara umum, euro memang cenderung menguat terhadap mata uang dunia. Ini tidak lepas dari perekonomian Benua Biru yang mulai pulih setelah tekanan krisis keuangan global 2008 dan krisis fiskal 2010.
Pada 2018, pertumbuhan ekonomi Zona Euro diperkirakan mencapai 2,4%. Lebih baik dibandingkan proyeksi yang dibuat akhir tahun lalu yaitu 2,3%.
Akibat dari pemulihan ekonomi ini, ECB pun sudah tidak canggung untuk bicara pengetatan moneter. Meski belum berupa kenaikan suku bunga, tetapi tanda ke arah sana sudah ada dengan sinyal mengurangi stimulus moneter dengan pembelian surat-surat berharga (quantitative easing).
Dalam pengumuman setelah pertemuan belum lama ini, Presiden ECB Mario Draghi mengatakan pihaknya bisa saja memperpanjang masa quantitative easing sampai lewat dari September 2018. Namun Draghi tidak menyebutkan pembelian lebih lanjut, yang dibaca pasar sebagai sinyal ECB akan menyelesaikan stimulus dan sudah bersiap mengakhiri era kebijakan moneter longgar.
Ini menyebabkan aliran modal kembali ke Eropa. AS sudah bukan satu-satunya tempat investasi yang menarik karena Eropa pun sudah siap memberikan bunga positif. Aliran dana yang besar ke Eropa terlihat dari surplus neraca modal dan finansial yang terus meningkat.
Dari sisi domestik, aliran devisa ke zona Euro juga kencang karena kawasan tersebut merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia. Pada 2017, impor non migas dari Uni Eropa tercatat US$ 12,28 miliar, naik 15,13% dibandingkan tahun sebelumnya. Porsinya mencapai 9,27% dari total impor non migas.
Sementara di sisi investasi, Uni Eropa juga merupakan penanam modal besar di Tanah Air. Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), investasi asing langsung atau FDI dari Uni Eropa selalu masuk jajaran lima besar.
Jelang akhir kuartal, biasanya perusahaan asing menyetorkan dividen ke prinsipal di negara asalnya. Ini juga berlaku bagi perusahaan Eropa yang beroperasi di Indonesia. Pengiriman dividen artinya ada devisa keluar sehingga pasokan dolar euro di dalam negeri menipis dan rupiah pun melemah terhadap mata uang tersebut.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Beruntung Libur! Kalau Dibuka, Rupiah Bisa Melemah Lagi
Pada Selasa (13/3/2018) pukul 14.18 WIB, euro diperdagangkan di Rp 16.957,16/euro. Menguat 0,11% dibandingkan posisi hari sebelumnya.
Namun dalam setahun terakhir, rupiah bergerak melemah terhadap euro. Bahkan pelemahannya cukup dalam yaitu 15,8%.
![]() |
Pada 2018, pertumbuhan ekonomi Zona Euro diperkirakan mencapai 2,4%. Lebih baik dibandingkan proyeksi yang dibuat akhir tahun lalu yaitu 2,3%.
![]() |
Dalam pengumuman setelah pertemuan belum lama ini, Presiden ECB Mario Draghi mengatakan pihaknya bisa saja memperpanjang masa quantitative easing sampai lewat dari September 2018. Namun Draghi tidak menyebutkan pembelian lebih lanjut, yang dibaca pasar sebagai sinyal ECB akan menyelesaikan stimulus dan sudah bersiap mengakhiri era kebijakan moneter longgar.
Ini menyebabkan aliran modal kembali ke Eropa. AS sudah bukan satu-satunya tempat investasi yang menarik karena Eropa pun sudah siap memberikan bunga positif. Aliran dana yang besar ke Eropa terlihat dari surplus neraca modal dan finansial yang terus meningkat.
![]() |
![]() |
![]() |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Beruntung Libur! Kalau Dibuka, Rupiah Bisa Melemah Lagi
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular