
Isu Bea Impor AS Kembali Tekan Bursa Saham Utama Asia
Houtmand P Saragih & Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
13 March 2018 08:27

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham utama Asia pada perdagangan pagi ini terkoreksi tipis, karena kebijakan bea impor baja dan alumunium yang diterapkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mulai berdampak pada produsen baja regional. Beberapa negara asia berharap bisa terhindar dari kebijakan Trump tersebut.
Bursa saham Jepang, saat pembukaan langsung masuk ke zona merah. Indeks Nikkei 225 turun 0,35% yang dipicu oleh pelemahan saham-saham produsen baja.
Harga saham perusahaan seperti, JFE Holding turun 0,90% dan Nippon Steel turun 0,33%. Selain faktor eksternal, Jepang juga sedang ramai dengan skandal kronisme yang berpotensi mengganggu pemerintahan Shinzo Abe.
Pasar saham Korea Selatan juga mengalami tekanan pagi ini. Meskipun pembukaan indeks Kospi cenderung flat. Saham produsesn baja, seperti Posco, Dongkuk Steel dan Hyundai Steel terkoreksi lebih dari 1% saat pembukaan perdagangan.
Sementara itu, bursa saham Hong Kong turun 0,1% dan bursa Singapura pagi ini dibua terkoreksi 0,10%
Pada penutupan perdagangan dini hari tadi, bursa saham AS, Wall Street ditutup bervariasi. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 0,62%, S&P 500 terkoreksi 0,13%, tetapi Nasdaq menguat 0,36%.
Investor masih mempersoalkan kebijakan bea impor Trump, dimana sebagia menilai kebijakan ini (meski ada beberapa negara yang dikecualikan) tetap bisa menyebabkan kenaikan harga bahan baku. Apabila sampai terjadi perang dagang, di mana negara-negara lain menerapkan pembatasan tarif (tarif barrier) terhadap produk AS, maka akan menghambat penjualan ke luar negeri.
Harga saham perusahaan-perusahaan yang dinilai rentan terhadap kebijakan bea masuk ini mengalami koreksi yang cukup signifikan. Misalnya Boeing dan Caterpillar, yang masing-masing melemah 2,9% dan 2,4%.
Investor pagi ini akan memperhatikan sejumlah rilis data-data ekonomi yang akan dirilis diantaranya, kredit rumah Australia, penjualan ritel Malaysia dan Produksi Industri Hong Kong Kuartal IV 2017.
(hps) Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!
Bursa saham Jepang, saat pembukaan langsung masuk ke zona merah. Indeks Nikkei 225 turun 0,35% yang dipicu oleh pelemahan saham-saham produsen baja.
Harga saham perusahaan seperti, JFE Holding turun 0,90% dan Nippon Steel turun 0,33%. Selain faktor eksternal, Jepang juga sedang ramai dengan skandal kronisme yang berpotensi mengganggu pemerintahan Shinzo Abe.
Sementara itu, bursa saham Hong Kong turun 0,1% dan bursa Singapura pagi ini dibua terkoreksi 0,10%
Pada penutupan perdagangan dini hari tadi, bursa saham AS, Wall Street ditutup bervariasi. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 0,62%, S&P 500 terkoreksi 0,13%, tetapi Nasdaq menguat 0,36%.
Investor masih mempersoalkan kebijakan bea impor Trump, dimana sebagia menilai kebijakan ini (meski ada beberapa negara yang dikecualikan) tetap bisa menyebabkan kenaikan harga bahan baku. Apabila sampai terjadi perang dagang, di mana negara-negara lain menerapkan pembatasan tarif (tarif barrier) terhadap produk AS, maka akan menghambat penjualan ke luar negeri.
Harga saham perusahaan-perusahaan yang dinilai rentan terhadap kebijakan bea masuk ini mengalami koreksi yang cukup signifikan. Misalnya Boeing dan Caterpillar, yang masing-masing melemah 2,9% dan 2,4%.
Investor pagi ini akan memperhatikan sejumlah rilis data-data ekonomi yang akan dirilis diantaranya, kredit rumah Australia, penjualan ritel Malaysia dan Produksi Industri Hong Kong Kuartal IV 2017.
(hps) Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular