
Bursa Saham Jepang Ditutup Menguat 1,65%
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
12 March 2018 14:16

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Saham Tokyo menguat selama tiga sesi berturut-turut dan ditutup positif pada perdagangan hari ini. Investor global merasakan sentiment positif dengan pemulihan ekonomi Amerika Serikat dari rilis data ketenagakerjaannya, sementara dampak skandal kroni-isme yang melibatkan Perdana Menteri Jepang tampaknya tidak memberikan sentiment negatif.
Indeks acuan Nikkei 225 naik 1,65% atau 354,83 poin, ditutup pada level 21.824,03, sementara indeka Topix menguat 1,51% atau 25,82 poin ke level 1.741,30.
"Data ketenagakerjaan yang dirilis AS mendorong sentimen pasar", ujar Toshikazu Horiuchi, broker IwaiCosmo Securities, dilansir dari AFP.
Okasan Online Securities juga mengatakan dalam catatannya kepada klien, bahwa bursa Tokyo minggu ini dimungkinkan akan terus reboun, melihat rilis data ketenagakerjaan AS yang keluar.
Sebelumnya, para investor bereaksi atas rilis data data ketenagakerjaan Negeri Adidaya yang tidak sebaik perkiraan. Pada pekan lalu, klaim tunjangan pengangguran (jobless claim) di AS tercatat 231.000, lebih tinggi dibandingkan konsensus pasar yang sebesar 220.000.
Selain itu, gaji tenaga kerja AS juga naik 2,6% secara tahunan. Klaim pekan lalu naik dibandingkan pekan sebelumnya yaitu 210.000.
Investor akan menyimak kelanjutan dari rencana Presiden AS Donald Trump dalam menerapkan tarif impor untuk baja dan alumunium. Sejauh ini, baru tiga negara yang mendapat pengecualian dari kebijakan Trump tersebut, yaitu Kadana, Mexico dan Australia.
(hps) Next Article Rayakan Imlek, Bursa Jepang & Australia Ditutup Ijo Royo-Royo
Indeks acuan Nikkei 225 naik 1,65% atau 354,83 poin, ditutup pada level 21.824,03, sementara indeka Topix menguat 1,51% atau 25,82 poin ke level 1.741,30.
"Data ketenagakerjaan yang dirilis AS mendorong sentimen pasar", ujar Toshikazu Horiuchi, broker IwaiCosmo Securities, dilansir dari AFP.
Sebelumnya, para investor bereaksi atas rilis data data ketenagakerjaan Negeri Adidaya yang tidak sebaik perkiraan. Pada pekan lalu, klaim tunjangan pengangguran (jobless claim) di AS tercatat 231.000, lebih tinggi dibandingkan konsensus pasar yang sebesar 220.000.
Selain itu, gaji tenaga kerja AS juga naik 2,6% secara tahunan. Klaim pekan lalu naik dibandingkan pekan sebelumnya yaitu 210.000.
Investor akan menyimak kelanjutan dari rencana Presiden AS Donald Trump dalam menerapkan tarif impor untuk baja dan alumunium. Sejauh ini, baru tiga negara yang mendapat pengecualian dari kebijakan Trump tersebut, yaitu Kadana, Mexico dan Australia.
(hps) Next Article Rayakan Imlek, Bursa Jepang & Australia Ditutup Ijo Royo-Royo
Most Popular