
Mampu Manfaatkan Pelemahan Dolar, Rupiah Menguat Tipis
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
12 March 2018 09:02

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat pada perdagangan awal pekan ini. Rupiah mampu memanfaatkan momentum pelemahan greenback yang terjadi setelah pengumuman data ketenagakerjaan Negeri Paman Sam.
Pada Senin (12/3/2018) pukul 08.00 WIB, nilai tukar rupiah berada di posisi Rp 13.765/US$. Menguat 0,09% dibandingkan posisi akhir pekan lalu. Kemudian pada pukul 08.25 WIB rupiah melemah tipis ke Rp 13.767/US$.
Namun sejak awal tahun, rupiah masih mencatatkan pelemahan 1,6% terhadap dolar AS. Pelemahan rupiah memang tidak sedalam rupee India (-1,9%), tetapi banyak mata uang regional yang mampu menguat terhadap dolar AS secara year to date.
Dolar AS memang bergerak mendatar cenderung terdepresiasi sejak akhir pekan lalu. Dollar Index, yang mencerminkan posisi dolar AS terhadap enam mata uang utama dunia, bergerak turun.
Investor bereaksi atas rilis data data ketenagakerjaan Negeri Adidaya yang tidak sebaik perkiraan. Pada pekan lalu, klaim tunjangan pengangguran (jobless claim) di AS tercatat 231.000, lebih tinggi dibandingkan konsensus pasar yang sebesar 220.000. Klaim pekan lalu naik dibandingkan pekan sebelumnya yaitu 210.000. Data lain menyebutkan bahwa kenaikan upah per jam rata-rata hanya naik 0,1% pada Februari, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 0,3%.
Kondisi ini menyebabkan pasar saham bullish, karena sepertinya menjadi sulit bagi The Federal Reserve/The Fed untuk menaikkan suku bunga acuan secara agresif. Sebaliknya, bukan berita baik bagi greenback karena mata uang ini membutuhkan kenaikan suku bunga untuk menjangkar inflasi.
Kenaikan suku bunga acuan AS yang sempat diperkirakan naik sampai empat kali sepanjang tahun ini kembali ke proyeksi awal, yaitu hanya tiga kali. Kondisi ketenagakerjaan yang belum solid membuat kenaikan suku bunga empat kali menjadi agak sulit.
"Ini adalah kabar baik untuk ekonomi AS, masih ada pertumbuhan di data ketenagakerjaan meski tidak sebaik perkiraan. Kenaikan suku bunga acuan tiga kali masih menjadi proyeksi kami," kata Chuck Tomes, Senior Trader di Manulife Asset Management, seperti dikutip Reuters.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Rupiah Merana Nyaris ke Rp15.000 Lagi, Ini Biang Keroknya
Pada Senin (12/3/2018) pukul 08.00 WIB, nilai tukar rupiah berada di posisi Rp 13.765/US$. Menguat 0,09% dibandingkan posisi akhir pekan lalu. Kemudian pada pukul 08.25 WIB rupiah melemah tipis ke Rp 13.767/US$.
![]() |
![]() |
![]() |
Kondisi ini menyebabkan pasar saham bullish, karena sepertinya menjadi sulit bagi The Federal Reserve/The Fed untuk menaikkan suku bunga acuan secara agresif. Sebaliknya, bukan berita baik bagi greenback karena mata uang ini membutuhkan kenaikan suku bunga untuk menjangkar inflasi.
Kenaikan suku bunga acuan AS yang sempat diperkirakan naik sampai empat kali sepanjang tahun ini kembali ke proyeksi awal, yaitu hanya tiga kali. Kondisi ketenagakerjaan yang belum solid membuat kenaikan suku bunga empat kali menjadi agak sulit.
"Ini adalah kabar baik untuk ekonomi AS, masih ada pertumbuhan di data ketenagakerjaan meski tidak sebaik perkiraan. Kenaikan suku bunga acuan tiga kali masih menjadi proyeksi kami," kata Chuck Tomes, Senior Trader di Manulife Asset Management, seperti dikutip Reuters.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Rupiah Merana Nyaris ke Rp15.000 Lagi, Ini Biang Keroknya
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular