Rupiah Tak Bertaring di Depan Mata Uang Negara Tetangga

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
11 March 2018 14:58
Rupiah Tak Bertaring di Depan Mata Uang Negara Tetangga
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah tidak hanya melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Terhadap mata uang negara-negara tetangga, rupiah pun bergerak melemah.

Pada akhir pekan lalu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot diperdagangkan di posisi Rp 13.777/US$. Menguat tipis 0,02% dibandingkan penutupan hari sebelumnya. Namun sepanjang 2018, rupiah sudah melemah 1,6% terhadap greenback.

Rupiah Tak Bertaring di Depan Mata Uang Negara TetanggaReuters
Namun rupiah juga ternyata melemah terhadap mata uang negara-negara tetangga. Dengan dolar Singapura, misalnya, rupiah pun tak bertaring.

Saat ini dolar Singapura diperdagangkan di kisaran Rp 10.400/SG$. Sejak November 2017, mata uang Negeri Singa sudah berada di atas Rp 10.000/US$.

Rupiah Tak Bertaring di Depan Mata Uang Negara TetanggaReuters
Dolar Singapura sempat di bawah Rp 10.000/SG$ sebelum November 2017. Namun setelah itu dolar Singapura terus bergerak menguat.

Bahkan pada 7 Maret 2018, dolar Singapura mencapai titik terkuatnya sepanjang sejarah yaitu Rp 10.469,38/SG$. Setelah itu rupiah kembali menguat, tetapi belum meninggalkan level Rp 10.400/SG$.

Rupiah Tak Bertaring di Depan Mata Uang Negara TetanggaReuters
Dari sisi perdagangan, Indonesia sebenarnya surplus terhadap Singapura. Pada 2017, neraca perdagangan Indonesia ke Singapura surplus US$ 702,8 juta.

Namun, sisi investasi yang menjadi pemberat. Nilai investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI) Singapura di Indonesia lebih kecil dibandingkan investasi Indonesia di Singapura.

Diam-diam, ternyata cukup banyak investasi perusahaan Indonesia di Singapura dan itu melampaui investasi Singapura ke Indonesia. Ini menyebabkan pasokan dolar Singapura di dalam negeri agak ketat sehingga nilai tukar dolar Singapura pun semakin mahal.

Rupiah Tak Bertaring di Depan Mata Uang Negara TetanggaBKPM, Singapore Department of Statistics
Mengutip data Singapore Department of Statistics, investasi terbesar Indonesia di Singapura adalah sektor keuangan dan asuransi. Pada 2016, nilainya mencapai US$ 2,19 miliar.

Tidak hanya dari sisi investasi, arus keluar dolar Singapura pun terjadi dari sektor pariwisata. Pada 2017, kunjungan wisatawan asal Indonesia e Negeri Singa sebanyak 2.954.384. Indonesia menempati peringkat kedua, hanya kalah dari kunjungan wisatawan China yang mencapai 3.226.929.

Belanja turis Indonesia di Singapura pun gila-gilaan. Tahun lalu, turis Indonesia mengeluarkan uang sebesar SG$ 653 juta (Rp 6,79 triliun), menduduki peringkat kedua di bawah turis China yang berbelanja SG$ 1,21 miliar (Rp 12,55 triliun).

Jika situasi ini terus berlanjut, maka pelemahan rupiah terhadap dolar Singapura akan terus terjadi. Arus devisa yang keluar tidak sebanding dengan yang masuk, sehingga pelemahan kurs menjadi sebuah keniscayaan.
Tidak hanya terhadap dolar Singapura, rupiah pun tidak berdaya di hadapan dolar Australia. Saat ini, mata uang Negeri Kanguru diperdagangkan di Rp 10.741,27/US$. Dalam setahun terakhir, rupiah melemah 6,49% terhadap dolar Australia.

Rupiah Tak Bertaring di Depan Mata Uang Negara TetanggaReuters
Secara fundamental, memang sulit bagi rupiah untuk menguat terhadap dolar Australia. Dari sisi perdagangan, Indonesia kerap kali mengalami defisit dengan Australia.
Pada 2017, ekspor non migas Indonesia ke Australia tercatat US$ 1,94 miliar sementara impornya US$ 5,04 miliar. Sehingga terjadi defisit US$ 3,1 miliar.

Rupiah Tak Bertaring di Depan Mata Uang Negara TetanggaBPS
Sementara di sisi investasi, foreign direct investment (FDI) Australia ke Indonesia pada 2017 tercatat US$ 513,9 juta di 730 proyek. Naik dibandingkan tahun sebelumnya yaitu US$ 174,7 juta di 813 proyek.

Sedangkan investasi Indonesia yang masuk ke Australia jauh lebih banyak. Pada 2014, nilai FDI Indonesia ke Australia adalah US$ 167,74 juta. Lalu pada 2015 nilainya naik menjadi US$ 753,67 juta dan 2016 ke US$ 1,6 miliar.

Nilai investasi Indonesia ke Australia lebih tinggi dibandingkan sebaliknya, sehingga permintaan terhadap dolar Australia lebih banyak dibandingkan rupiah. Ini juga berkontribusi terhadap pelemahan rupiah terhadap dolar Australia.

Di sektor pendidikan, jumlah pelajar Indonesia yang ke Australia juga cukup banyak. Pada 2012, jumlah pelajar Tanah Air di Australia adalah 8.211. Kemudian pada 2013 turun menjadi 8.060, 2014 naik lagi ke 8.862, dan 2015 naik menjadi 9.178. Pertumbuhan rata-rata per tahunnya adalah 3,6%.

Di sisi lain, biaya hidup di Negeri Kanguru relatif mahal. Mengutip topuniversities.com biaya hidup di Australia mencapai sekitar US$ 15.820 (Rp 217,52 juta) per tahun. Itu belum termasuk biaya pendidikan yang rata-rata US$ 23.400 (Rp 321,75 juta) untuk strata 1, US$ 16.000-29.600 (Rp 220- 407 juta) untuk strata 2, dan US$ 11.200-37.000 (Rp 154- 508,75 juta) untuk strata 3.

Dari sisi perdagangan, investasi, sampai pendidikan begitu banyak devisa yang terbang ke Australia. Situasi ini membuat rupiah terus melemah terhadap dolar Australia karena tingginya permintaan terhadap mata uang tersebut.

TIM RISET CNBC INDONESIA
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular