
Saham Bank BUMN Kian Murah, BCA Masih Premium
Arif Gunawan, CNBC Indonesia
09 March 2018 13:40

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga lima emiten bank terbesar di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) terpantau semakin murah menyusul penurunan rasio harga terhadap laba bersih per saham, atau price to earning ratio (PER), menyusul kinerja positifnya tahun lalu.
Kelima bank tersebut adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Harga saham empat bank BUMN tercatat masih membukukan PER di atas rata-rata PER industri, yang menurut riset PT Bahan Securities saat ini tercatat sebesar 16,3 kali. Menurut data Reuters, PER terkecil dibukukan oleh saham BBNI yakni sebesar 10,67 kali.
Sepanjang tahun berjalan, saham BBNI melemah 6,82%. Sementara tiga saham BUMN lainnya masih terhitung menguat sepanjang tahun ini, dipimpin saham BBTN sebesar 5,88%, diikuti saham BBRI 1,65% dan BMRI 0,31%.
Sementara itu, PER BCA juga menurun ke kisaran 21 kali untuk 12 bulan ke depan dibandingkan dengan PER pada 12 bulan sebelumnya yang mencapai 25,74 kali. Namun jika dibandingkan dengan industri, PER saham perseroan masih lebih mahal dibandingkan dengan saham-saham di sektor yang sama.
Pada perdagangan Jumat (9/3), harga saham BBCA melemah 0,75% ke level Rp 23.125 per saham. Investor terlihat merealisasikan keuntungan setelah BCA pada Kamis mengumumkan rencana akuisisi dua bank. Pada Rabu jelang pengumuman itu, saham perseroan menguat 3,1%.
Namun sepanjang tahun berjalan, harga sama emiten yang dikendalikan oleh grup Djarum (dengan kepemilikan 55% lewat PT Dwimuria Investama Andalan) ini masih terhitung turun 5,59%.Kelima bank terbesar nasional tersebut kompak membukukan partumbuhan laba bersih.
Bank BRI menjadi bank paling menguntungkan di Indonesia dengan kenaikan laba bersih sebesar 10,7% menjadi Rp 29 triliun. Bank BCA berada di posisi kedua dengan laba bersih senilai Rp 23,3 triliun, atau naik 13,1%. Bank Mandiri menyusul dengan laba bersih Rp 20,64 triliun, atau naik 49% pada tahun lalu. Selanjutnya, laba bersih BNI naik 20% menjadi Rp 13,6 triliun, sedangkan laba bersih BTN naik 15,6% menjadi Rp 3 triliun.***
(ags) Next Article Saham BRI, BNI, Mandiri, Hingga BCA Kompak Diborong Asing
Kelima bank tersebut adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
![]() |
Sepanjang tahun berjalan, saham BBNI melemah 6,82%. Sementara tiga saham BUMN lainnya masih terhitung menguat sepanjang tahun ini, dipimpin saham BBTN sebesar 5,88%, diikuti saham BBRI 1,65% dan BMRI 0,31%.
Pada perdagangan Jumat (9/3), harga saham BBCA melemah 0,75% ke level Rp 23.125 per saham. Investor terlihat merealisasikan keuntungan setelah BCA pada Kamis mengumumkan rencana akuisisi dua bank. Pada Rabu jelang pengumuman itu, saham perseroan menguat 3,1%.
Namun sepanjang tahun berjalan, harga sama emiten yang dikendalikan oleh grup Djarum (dengan kepemilikan 55% lewat PT Dwimuria Investama Andalan) ini masih terhitung turun 5,59%.Kelima bank terbesar nasional tersebut kompak membukukan partumbuhan laba bersih.
Bank BRI menjadi bank paling menguntungkan di Indonesia dengan kenaikan laba bersih sebesar 10,7% menjadi Rp 29 triliun. Bank BCA berada di posisi kedua dengan laba bersih senilai Rp 23,3 triliun, atau naik 13,1%. Bank Mandiri menyusul dengan laba bersih Rp 20,64 triliun, atau naik 49% pada tahun lalu. Selanjutnya, laba bersih BNI naik 20% menjadi Rp 13,6 triliun, sedangkan laba bersih BTN naik 15,6% menjadi Rp 3 triliun.***
(ags) Next Article Saham BRI, BNI, Mandiri, Hingga BCA Kompak Diborong Asing
Most Popular