
Siapkan Capex Rp 12 T, Adaro Incar Laba Kotor 2018 Rp 20 T
Monica Wareza, CNBC Indonesia
07 March 2018 16:04

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Adaro Energy Tbk (ADRO) menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar US$ 750 juta-US$ 900 juta atau setara Rp 10,13 triliun - Rp 12,15 triliun pada 2018(asumsi US$1 = Rp 13.500). Dana tersebut akan digunakan untuk kebutuhan pengembangan perusahaan.
Head of Coorporate Communication Adaro Energy Febriati Nadira mengatakan dana ini akan bersumber dari kas internal perusahaan, namun tak menutup kemungkinan bagi perusahaan mencari sumber pendanaan lain.
"Sumbernya dari kas internal, namun ke depan kita akan melihat sumber pendanaan lain," kata Febrianti kepada CNBC Indonesia, Rabu (7/3/2018).
Menurut dia, dana ini akan digunakan perusahaan untuk pembelian alat berat (heavy equipment) dan pengembangan anak usahanya, Adaro Metcoal (AMC).
Tahun ini perusahaan menargetkan dapat memproduksi batu bara sebanyak 54 juta metrik ton sampai 56 juta metrik ton per tahun. Namun dia tak menyebutkan target pendapatan dan laba di tahun ini mengingat harga batu bara yang terus berfluktuasi.
Tahun ini, Adaro menargetkan laba kotor sebesar US$1,3 miliar (Rp13,55 triliun) - US$1,5 miliar (Rp 20,25 triliun). Tahun 2017, Adaro mencetak laba bersih US$483,29 juta. Angka ini naik 44,42% dari laba bersih 2016 US$ 335,62 juta.
Sementara itu, pendapatan perusahaan naik 29,08% menjadi US$ 3,25 miliar dari pendapatan perusahaan di periode yang sama di tahun sebelumnya yang sebesar US$ 2,52 miliar.
"Karena harga batu bara tidak bisa diprediksi, tidak bisa dikontrol. Yang bisa kita kontrol adalah internal kita. Makanya Adaro terus melakukan efisiensi supaya bisa tetap mempertahankan posisi keuangan yg solid," kata dia.
(roy/roy) Next Article 10 Saham Ini Diserok Asing Sepekan, Punya Gak Sahamnya?
Head of Coorporate Communication Adaro Energy Febriati Nadira mengatakan dana ini akan bersumber dari kas internal perusahaan, namun tak menutup kemungkinan bagi perusahaan mencari sumber pendanaan lain.
"Sumbernya dari kas internal, namun ke depan kita akan melihat sumber pendanaan lain," kata Febrianti kepada CNBC Indonesia, Rabu (7/3/2018).
Tahun ini, Adaro menargetkan laba kotor sebesar US$1,3 miliar (Rp13,55 triliun) - US$1,5 miliar (Rp 20,25 triliun). Tahun 2017, Adaro mencetak laba bersih US$483,29 juta. Angka ini naik 44,42% dari laba bersih 2016 US$ 335,62 juta.
Sementara itu, pendapatan perusahaan naik 29,08% menjadi US$ 3,25 miliar dari pendapatan perusahaan di periode yang sama di tahun sebelumnya yang sebesar US$ 2,52 miliar.
"Karena harga batu bara tidak bisa diprediksi, tidak bisa dikontrol. Yang bisa kita kontrol adalah internal kita. Makanya Adaro terus melakukan efisiensi supaya bisa tetap mempertahankan posisi keuangan yg solid," kata dia.
(roy/roy) Next Article 10 Saham Ini Diserok Asing Sepekan, Punya Gak Sahamnya?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular