
Rupiah Menguat 0,11% Lawan Dolar AS
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
06 March 2018 08:55

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada awal hari ini. Penguatan rupiah tidak lepas dari pergerakan greenback yang cenderung lesu.
Pada Selasa (6/3/2018) pukul 08.13 WIB, nilai tukar rupiah di pasar spot berada di Rp 13.745/US$. Menguat 0,11% dibandingkan posisi penutupan hari sebelumnya.
Dolar AS memang tengah melemah terhadap mata uang global. Dollar Index, yang menunjukkan posisi dolar AS terhadap enam mata uang utama dunia, tercatat melemah 0,19% ke 89.91.
Mata uang global menguat setelah ada kemungkinan Presiden AS Donald Trump membatalkan rencana pengenaan bea masuk untuk baja dan aluminium. Hal ini masih mungkin terjadi, apalagi di tengah gelombang protes dan kritik yang datang terus berganti.
Bahkan dari barisan penentang adalah mereka yang berasal dari Partai Republik. Pimpinan Kongres AS Paul Ryan menegaskan kekhawatirannya terhadap rencana pengenaan bea masuk terhadap baja dan aluminium yang bisa berujung kepada perang dagang dalam skala global.
"Kami sangat cemas terhadap konsekuensi perang dagang dan mendesak Gedung Putih untuk tidak melanjutkan rencana ini. Kebijakan reformasi pajak telah mendorong ekonomi negara ini, dan kami tidak ingin ada yang mengacaukan hal positif tersebut," tegas juru bicara Ryan, seperti dikutip dari Reuters.
Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) pun ikut bersuara. Roberto Azevedo, Direktur Jenderal WTO, menegaskan dunia perlu mencegah efek domino dari kebijakan tersebut.
"Kita harus melakukan berbagai upaya untuk mencegah domino pertama jatuh. Masih ada waktu," tutur Azevedo, masih mengutip Reuters.
Pelaku pasar mulai menduga bahwa rencana pengenaan bea masuk ini merupakan upaya gertak sambal Negeri Paman Sam untuk mendapatkan kesepakatan yang lebih baik dalam perundingan Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA). Gertakan tersebut ditujukan kepada Meksiko dan Kanada. Dalam cuitannya di Twitter menyebutkan bahwa Kanada harus lebih menghormati petani AS dan Meksiko jangan lagi membanjiri Negeri Adidaya dengan narkotika.
Namun perkembangan isu ini masih perlu dicermati, karena Trump masih bersikukuh untuk menggolkan kebijakan bea masuk. "Kami tidak akan mundur. Saya rasa kita tidak akan mengalami perang dagang," sebut Trump.
(aji/aji) Next Article Daftar 10 Mata Uang Terendah di Dunia, Salah Satunya Rupiah?
Pada Selasa (6/3/2018) pukul 08.13 WIB, nilai tukar rupiah di pasar spot berada di Rp 13.745/US$. Menguat 0,11% dibandingkan posisi penutupan hari sebelumnya.
![]() |
![]() |
Bahkan dari barisan penentang adalah mereka yang berasal dari Partai Republik. Pimpinan Kongres AS Paul Ryan menegaskan kekhawatirannya terhadap rencana pengenaan bea masuk terhadap baja dan aluminium yang bisa berujung kepada perang dagang dalam skala global.
"Kami sangat cemas terhadap konsekuensi perang dagang dan mendesak Gedung Putih untuk tidak melanjutkan rencana ini. Kebijakan reformasi pajak telah mendorong ekonomi negara ini, dan kami tidak ingin ada yang mengacaukan hal positif tersebut," tegas juru bicara Ryan, seperti dikutip dari Reuters.
Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) pun ikut bersuara. Roberto Azevedo, Direktur Jenderal WTO, menegaskan dunia perlu mencegah efek domino dari kebijakan tersebut.
"Kita harus melakukan berbagai upaya untuk mencegah domino pertama jatuh. Masih ada waktu," tutur Azevedo, masih mengutip Reuters.
Pelaku pasar mulai menduga bahwa rencana pengenaan bea masuk ini merupakan upaya gertak sambal Negeri Paman Sam untuk mendapatkan kesepakatan yang lebih baik dalam perundingan Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA). Gertakan tersebut ditujukan kepada Meksiko dan Kanada. Dalam cuitannya di Twitter menyebutkan bahwa Kanada harus lebih menghormati petani AS dan Meksiko jangan lagi membanjiri Negeri Adidaya dengan narkotika.
Namun perkembangan isu ini masih perlu dicermati, karena Trump masih bersikukuh untuk menggolkan kebijakan bea masuk. "Kami tidak akan mundur. Saya rasa kita tidak akan mengalami perang dagang," sebut Trump.
(aji/aji) Next Article Daftar 10 Mata Uang Terendah di Dunia, Salah Satunya Rupiah?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular