Dolar Perkasa Lagi, Tembus Rp 13.750/US$

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
05 March 2018 14:20
Siang ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menembus Rp 13.750/US$.
Foto: REUTERS/Beawiharta/
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali bergerak melemah, meski perlahan. Siang ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menembus Rp 13.750/US$. 

Pada Senin (5/3/2018) pukul 12.10 WIB, nilai tukar rupiah di pasar spot tercatat Rp 13.750/US$. Melemah 0,7% dibandingkan saat pembukaan pasar, tetapi masih menguat tipis 0,04% dibandingkan penutupan akhir pekan lalu. 

Reuters
Rupiah melemah akibat greenback yang sepertinya mulai menguat kembali setelah koreksi tajam sejak akhir pekan lalu. Dollar Index, yang mencerminkan posisi dolar AS terhadap enam mata uang utama dunia, bergerak menguat sepanjang hari ini. 

Reuters

Dolar AS memperoleh sedikit nafas akibat pelemahan euro. Mata uang tunggal Uni Eropa ini terimbas dampak ketidakpastian Italia.
 Italia tengah mengalami masa kebuntuan politik di parlemen (hung parliament) setelah tidak adanya kekuatan mayoritas. Ada tiga kekuatan besar yaitu 5 Star Movement, Blok Tengah-Kanan pimpinan mantan perdana menteri Silvio Berlusconi, dan Liga Persaudaraan Italia yang condong ke pandangan ekstrem kanan.  

Parlemen Negeri Pizza tengah menggelar pemungutan suara untuk mengatasi kebuntuan ini. Mengutip Reuters, exit poll dan penghitungan sementara menujukkan 5 Star Movement sepertinya akan menjadi kekuatan mayoritas di parlemen. 

Reuters

Sementara terhadap yen Jepang, dolar AS juga perkasa. Hal ini tidak lepas dari pernyataan calon Deputi Gubernur Bank Sentral Jepang (BoJ) Masazumi Wakatabe yang menyatakan tidak mudah untuk begitu saja mengakhiri kebijakan moneter longgar. Sampai saat ini, Jepang masih menerapkan suku bunga acuan negatif.
 

"Perubahan kebijakan secara prematur akan mengembalikan Jepang ke era deflasi. Sementara hal terpenting bagi kita adalah keluar dari deflasi," tegas Wakatabe seperti dikutip dari Reuters. 

Hal ini membuat yen Jepang bergerak melemah, karena pelaku pasar melihat sepertinya jalan pemulihan ekonomi di Negeri Matahari Terbit akan sedikit berliku. Apalagi di tengah ancaman perang dagang akibat kebijakan bea masuk baja dan aluminium yang akan diterapkan AS, yang bisa mengganggu ekspor Jepang.

Reuters

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/dru) Next Article Rupiah Dekati Rp 15.000/US$, Begini Kondisi Money Changer

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular