IHSG Akhir Pekan Ditutup Melemah, Sejalan dengan Bursa Asia

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
02 March 2018 17:37
Tujuh sektor saham ditutup turun, dipimpin oleh sektor pertambangan yang anjlok hingga 2,68%
Foto: ist
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,36% menjelang akhir pekan ke level 6.582,32 poin. Tujuh sektor saham ditutup turun, dipimpin oleh sektor pertambangan yang anjlok hingga 2,68%.

Sementara itu, tiga sektor yaitu industri dasar (+0,55%), manufaktur (+0,19%), dan aneka industri (+0,74%) berhasil ditutup menguat. Dimna transaksi berlangsung relatif sepi senilai Rp 7,88 triliun. Sebanyak 126 saham ditutup menguat, 224 saham melemah, sementara 204 lainnya tidak mencatatkan perubahan harga.

Pelemahan IHSG senada dengan bursa saham regional yang juga mengakhiri hari di zona merah. Indeks Nikkei turun 2,5%, indeks Shanghai turun 0,59%, indeks Hang Seng turun 1,48%, indeks Strait Times turun 0,99%, indeks Kospi turun 1,04%,
indeks SETi (Thailand) turun 1,1%, dan indeks FTSE Bursa Malaysia KLCI turun 0,26%.

Langkah pemerintahan Donald Trump yang akan mengenakan bea masuk untuk baja dan aluminium sebesar masing-masing 25% dan 10% merupakan faktor yang membebani bursa saham regional pada hari ini. Pengenaan tarif bea masuk yang begitu besar tentu menjadi tamparan keras bagi negara-negara pengekspor baja ke AS. Belum lagi, potensi perang dagang (trade war) kini terbuka lebar.

Di Jepang, saham-saham produsen baja mencatatkan penurunan yang signifikan: JFE Holdings turun 2,8%, Nisshin Steel turun 2,55%, dan Kobe Steel turun 2.68%. Hal senada juga terjadi di Korea Selatan: harga saham produsen baja Posco anjlok 3,6% dan Hyundai Steel turun 2,99%. Sebagai catatan, Korea Selatan merupakan eksportir baja terbesar ke-3 bagi AS.

Di sisi lain, nampak Gubernur Bank Sentral AS yang baru, Jerome Powell, mulai melunak dalam hal normalisasi suku bunga acuan. Pada hari Kamis (1/3) waktu setempat, Powell mengatakan bahwa pihaknya belum melihat tanda-tanda kenaikan tingkat gaji secara signifikan.

Sebagai hasilnya, ia belum melihat inflasi yang diakibatkan oleh kenaikan gaji melaju secara signifikan. Hal ini diartikan oleh pelaku pasar sebagai sinyal bahwa the Fed tidak akan terlalu agresif dalam mengerek suku bunga acuannya tahun ini.

Saham-saham yang berkontribusi paling besar terhadap pelemahan IHSG hari ini di antaranya: PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) turun 1,29%, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) turun 4,55%, PT United Tractors Tbk (UNTR) turun 2,26%, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) turun 19,57%, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) turun 1,04%.

Investor asing mencatatkan jual bersih senilai Rp 685,38 miliar. PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (Rp 216,9 miliar), PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (Rp 71,77 miliar), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (Rp 45,85 miliar), PT Paramita Bangun Sarana Tbk/PBSA (Rp 39,92 miliar), dan PT Astra International Tbk/ASII (Rp 35,54 miliar) merupakan saham-saham yang paling banyak dilepas oleh investor asing.
(hps/hps) Next Article Aset Capai Rp101 T, Intip Perayaan Digital 51 Tahun Bank Mega

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular