BI Buka Kemungkinan Naikkan Suku Bunga?

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
01 March 2018 15:57
Bank sentral semakin mempersempit ruang untuk pelonggaran moneter.
Foto: REUTERS/Fatima El-Kareem
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) mengisyaratkan kenaikan suku bunga acuan bisa saja terjadi, bila sejumlah syarat terpenuhi. Namun bank sentral semakin mempersempit ruang untuk pelonggaran moneter.

Demikian dikemukakan oleh Doddy Zulverdi, Direktur Eksekutif Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI, dalam jumpa pers di gedung BI, Jakarta, Kamis (1/3/2018). Menurutnya, level suku bunga acuan yang sekarang (BI 7 days reverse repo rate) yang sekarang yaitu 4,25% masih memadai. Dia juga menegaskan kembali sulitnya pelonggaran moneter dalam kondisi sekarang.

"Level (suku bunga acuan) yang sekarang masih konsisten dengan arah inflasi ke depan dan sudah mempertimbangkan suku bunga AS. Ruang penurunan suku bunga acuan sepertinya tidak ada," katanya.

Doddy justru memberi isyarat bahwa ruang untuk menaikkan suku bunga acuan lebih terbuka dibandingkan pelonggaran moneter. Namun, ini akan tergantung beberapa prasyarat.

"Akan tergantung pada apa yang terjadi pada inflasi dan risk premium kita, apakah bisa turun atau tidak," ungkap Doddy kala menjawab pertanyaan mengenai potensi kenaikan BI 7 days reverse repo rate.

Doddy menjawab 'belum pasti' mengenai kenaikan suku bunga, tetapi 'tidak' untuk pelonggaran moneter. Namun untuk saat ini sikap (stance) kebijakan moneter BI tetap dipertahankan netral.

"Meski misalkan ada kenaikan suku bunga di AS, tapi kalau pemerintah bisa upayakan harga BBM dan listrik tetap stabil, alasan menyesuaikan suku bunga, menaikkan suku bunga masih kurang. Apalagi kalau misalkan ada pelemahan nilai tukar," jelasnya.

(aji/aji) Next Article Ini Alasan BI Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular