
IHSG Menguat Kala Bursa Regional Tertekan, Ini Sebabnya
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
01 March 2018 13:27

Jakarta, CNBC Indonesia - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan kembali menunjukkan anomali jika dibandingkan dengan bursa saham regional. Sampai dengan akhir perdagangan sesi I, IHSG berhasil menguat sebesar 0,39% ke level 6.623,05 poin.
Padahal, bursa saham regional kompak diperdagangkan melemah: indeks Nikkei turun 1,73%, indeks Hang Seng turun 0,07%, indeks Strait Times turun 0,57%, indeks Kospi turun 1,17%, dan indeks SETi (Thailand) turun 0,01%.
Kinerja positif IHSG ditopang penguatan kinerja keuangan emiten sektor keuangan perusahaan-perusahaan yang baru-baru ini diumumkan, utamanya yang berkapitalisasi pasar besar.
Misalnya, PT Astra International Tbk (ASII) berhasil mencatatkan kenaikan laba bersih hingga 25% pada tahun 2017 menjadi Rp 18,88 triliun. Kinerja keuangan perusahaan terdongkrak oleh kuatnya kinerja dua anak usaha perusahaan yaitu PT Bank Permata Tbk (BNLI) dan PT United Tractors Tbk (UNTR).
Pada tahun 2017, PT Bank Permata Tbk (BNLI) diketahui membukukan laba bersih sebesar Rp 748 miliar. Padahal pada tahun sebelumnya, kerugian yang dicatatkan mencapai Rp 6,5 triliun.
PT United Tractors Tbk (UNTR) membukukan kenaikan laba bersih sebesar 48% menjadi Rp7,4 triliun pada tahun 2017. Peningkatan tersebut disebabkan oleh harga batu bara yang menguat secara signifikan sepanjang tahun.
Sampai dengan akhir sesi I, ASII (+0,62%) dan UNTR (+3,02%) termasuk dalam 10 besar saham dengan kontribusi terbesar terhadap penguatan IHSG.
Proyek Infrastruktur
Selain itu, sentimen positif bagi IHSG juga datang dari dilanjutkannya proyek-proyek infrastruktur layang yang sempat dihentikan pasca insiden jatuhnya bekisting pier head proyek tol Becakayu (Bekasi-Cawang-Kampung Melayu) pada 20 Januari silam.
Pada hari Selasa, sebanyak 23 dari total 40 proyek jalan layang yang terkena moratorium telah kembali diizinkan berjalan, menyusul evaluasi yang dilakukan pemerintah. Proyek yang diizinkan berjalan kembali antara lain jalan tol Trans Sumatera, jalan tol Solo - Ngawi, light rail transit (LRT) Palembang, LRT Jabodebek, dan LRT Jakarta.
Kemudian, kemarin pemerintah mengumumkan bahwa proyek tol Becakayu dan LRT Velodrome sudah bisa kembali dilanjutkan.
Merespons kabar tersebut, saham PT Waskita Karya Tbk (WSKT) selaku kontraktor proyek tol Becakayu dan LRT Palembang naik 1,03% menjadi Rp 2.940/saham.
Terlebih, kinerja keuangan perusahaan yang baru diumumkan hari ini terbilang kinclong. Sepanjang tahun 2017, WSKT membukukan laba bersih sebesar Rp 4,20 triliun. Jumlah ini naik signifikan sebesar 131,72% jika dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,8 triliun.
Rilis Inflasi
Terakhir, sentimen positif bagi IHSG juga datang dari data inflasi yang lebih rendah dari ekspektasi. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Indonesia sepanjang bulan lalu adalah sebesar 0,17% MoM (3,18% YoY), lebih rendah dibandingkan dengan konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia sebesar 0,2% MoM (3,23% YoY).
Rendahnya inflasi lantas memberikan angin segar, mengingat pelemahan rupiah yang terjadi saat ini sangat mungkin menekan daya beli masyarakat Indonesia kedepannya.
(hps) Next Article Aset Capai Rp101 T, Intip Perayaan Digital 51 Tahun Bank Mega
Padahal, bursa saham regional kompak diperdagangkan melemah: indeks Nikkei turun 1,73%, indeks Hang Seng turun 0,07%, indeks Strait Times turun 0,57%, indeks Kospi turun 1,17%, dan indeks SETi (Thailand) turun 0,01%.
Kinerja positif IHSG ditopang penguatan kinerja keuangan emiten sektor keuangan perusahaan-perusahaan yang baru-baru ini diumumkan, utamanya yang berkapitalisasi pasar besar.
Pada tahun 2017, PT Bank Permata Tbk (BNLI) diketahui membukukan laba bersih sebesar Rp 748 miliar. Padahal pada tahun sebelumnya, kerugian yang dicatatkan mencapai Rp 6,5 triliun.
PT United Tractors Tbk (UNTR) membukukan kenaikan laba bersih sebesar 48% menjadi Rp7,4 triliun pada tahun 2017. Peningkatan tersebut disebabkan oleh harga batu bara yang menguat secara signifikan sepanjang tahun.
Sampai dengan akhir sesi I, ASII (+0,62%) dan UNTR (+3,02%) termasuk dalam 10 besar saham dengan kontribusi terbesar terhadap penguatan IHSG.
Proyek Infrastruktur
Selain itu, sentimen positif bagi IHSG juga datang dari dilanjutkannya proyek-proyek infrastruktur layang yang sempat dihentikan pasca insiden jatuhnya bekisting pier head proyek tol Becakayu (Bekasi-Cawang-Kampung Melayu) pada 20 Januari silam.
Pada hari Selasa, sebanyak 23 dari total 40 proyek jalan layang yang terkena moratorium telah kembali diizinkan berjalan, menyusul evaluasi yang dilakukan pemerintah. Proyek yang diizinkan berjalan kembali antara lain jalan tol Trans Sumatera, jalan tol Solo - Ngawi, light rail transit (LRT) Palembang, LRT Jabodebek, dan LRT Jakarta.
Kemudian, kemarin pemerintah mengumumkan bahwa proyek tol Becakayu dan LRT Velodrome sudah bisa kembali dilanjutkan.
Merespons kabar tersebut, saham PT Waskita Karya Tbk (WSKT) selaku kontraktor proyek tol Becakayu dan LRT Palembang naik 1,03% menjadi Rp 2.940/saham.
Terlebih, kinerja keuangan perusahaan yang baru diumumkan hari ini terbilang kinclong. Sepanjang tahun 2017, WSKT membukukan laba bersih sebesar Rp 4,20 triliun. Jumlah ini naik signifikan sebesar 131,72% jika dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,8 triliun.
Rilis Inflasi
Terakhir, sentimen positif bagi IHSG juga datang dari data inflasi yang lebih rendah dari ekspektasi. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Indonesia sepanjang bulan lalu adalah sebesar 0,17% MoM (3,18% YoY), lebih rendah dibandingkan dengan konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia sebesar 0,2% MoM (3,23% YoY).
Rendahnya inflasi lantas memberikan angin segar, mengingat pelemahan rupiah yang terjadi saat ini sangat mungkin menekan daya beli masyarakat Indonesia kedepannya.
(hps) Next Article Aset Capai Rp101 T, Intip Perayaan Digital 51 Tahun Bank Mega
Most Popular