
Pelemahan Rupiah Mulai Mereda
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
01 March 2018 12:37

Jakarta, CNBC Indonesia - Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mulai bergerak melandai pada tengah hari ini. Hijaunya bursa saham ikut membantu penguatan rupiah di tengah gelombang keperkasaan greenback.
Pada Kamis (1/3/2018) pukul 12.00 WIB di pasar spot, nilai tukar rupiah berada di Rp 13.770/US$. Menguat 0,14% dibandingkan posisi pembukaan pasar, tetapi masih melemah 0,22% dibandingkan penutupan kemarin.
Mengawali hari ini, rupiah sempat melemah hingga sempat menyentuh Rp 13.800/US$ di pasar spot. Namun perlahan rupiah mulai berbalik arah.
Mulai melandainya pelemahan rupiah didukung oleh positifnya kinerja pasar saham domestik. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat pada hari ini dan menutup Sesi I perdagangan dengan penguatan 0,39%. Kinerja emiten yang positif menjadi energi penguatan IHSG.
Selain itu, Bank Indonesia (BI) juga berkomitmen untuk menjaga nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamentalnya. Bahkan BI melakukan intervensi di dua pasar, yaitu valas dan Surat Berharga Negara (SBN).
"BI terus memonitor perkembangan situasi global dan telah melakukan langkah-langkah stabilisasi di pasar valas dan pasar SBN. Ini agar volatilitas rupiah tetap terkendali sesuai dengan fundamentalnya," ungkap Direktur Eksekutif Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI, Doddy Zulverdi, kemarin.
Di kawasan, dolar AS masih belum tertandingi. Mata uang Asia bergerak cenderung melemah terhadap dolar AS. Berikut perkembangannya:
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Rupiah Loyo, Ini Curhatan Pengusaha
Pada Kamis (1/3/2018) pukul 12.00 WIB di pasar spot, nilai tukar rupiah berada di Rp 13.770/US$. Menguat 0,14% dibandingkan posisi pembukaan pasar, tetapi masih melemah 0,22% dibandingkan penutupan kemarin.
![]() |
Mulai melandainya pelemahan rupiah didukung oleh positifnya kinerja pasar saham domestik. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat pada hari ini dan menutup Sesi I perdagangan dengan penguatan 0,39%. Kinerja emiten yang positif menjadi energi penguatan IHSG.
"BI terus memonitor perkembangan situasi global dan telah melakukan langkah-langkah stabilisasi di pasar valas dan pasar SBN. Ini agar volatilitas rupiah tetap terkendali sesuai dengan fundamentalnya," ungkap Direktur Eksekutif Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI, Doddy Zulverdi, kemarin.
Di kawasan, dolar AS masih belum tertandingi. Mata uang Asia bergerak cenderung melemah terhadap dolar AS. Berikut perkembangannya:
![]() |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Rupiah Loyo, Ini Curhatan Pengusaha
Most Popular