Rupiah 'Diuji' Agar Tak Menyentuh Rp 14.000/US$

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada pembukaan pasar hari ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih bergerak melemah. Rupiah semakin mendekati level Rp 13.800/dolar AS. 

Pada Kamis (1/3/2018) pukul 09.00 WIB di pasar spot, rupiah berada di posisi Rp 13.795/dolar AS. Melemah 0,39% dibandingkan posisi penutupan hari sebelumnya. Ini merupakan titik terendah dalam dua tahun terakhir. 

Reuters

Mengutip Reuters, rupiah sedang diuji untuk menyentuh level Rp 14.000/dolar AS. Bila dolar AS terus menguat, maka level tersebut bisa saja terjadi dalam jangka menengah.

Namun dengan intervensi Bank Indonesia (BI) dan masih menghijaunya pasar saham, rupiah mencoba bertahan dari ujian tersebut. Sebelumnya, BI menyebutkan akan tetap berada di pasar untuk menjaga nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamentalnya. Bahkan BI melakukan intervensi di dua pasar, yaitu valas dan Surat Berharga Negara (SBN).

"BI terus memonitor perkembangan situasi global dan telah melakukan langkah-langkah stabilisasi di pasar valas dan pasar SBN. Ini agar volatilitas rupiah tetap terkendali sesuai dengan fundamentalnya," ungkap Direktur Eksekutif Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI, Doddy Zulverdi, kemarin.

 Tidak hanya rupiah, mata uang regional pun sedang melemah terhadap greenback. Dolar AS masih mendapatkan angin segar dari pidato Gubernur The Federal Reserve/The Fed Jerome Powell, yang menyebutkan bank sentral akan menjaga perekonomian dari potensi pertumbuhan yang terlalu kencang alias overheating. 

Pasar melihat pernyataan tersebut sebagai pertanda bahwa The Fed akan melakukan pengetatan moneter yang lebih dari perkiraan. Awalnya, suku bunga acuan diperkirakan naik tiga kali pada tahun ini. Namun pidato Powell menyiratkan bahwa kenaikan suku bunga sampai empat kali bukan hal yang mustahil.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Penampakan di Money Changer, Saat Rupiah di Atas 14.800/US$