
Bursa Jepang Akhiri Sesi I Perdagangan di Area Negatif
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
28 February 2018 13:41

Tokyo, CNBC Indonesia - Bursa saham Jepang rontok di akhir sesi pertama perdagangan hari Rabu (28/2/2018) akibat investor mencemaskan kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS) menyusul pidato yang disampaikan Gubernur Federal Reserve Jerome Powell hari Selasa waktu setempat.
Dilansir dari AFP, indeks Nikkei 225 kehilangan 321,62 poin atau 1,44% menjadi 22.068,24 sementara indeks Topix melemah 1,23% atau 22,10 poin ke 1.768,24.
Sebelumnya, Nikkei dibuka melemah 0,43% pagi ini begitu juga indeks lainnya di Asia, seperti Kospi yang turun 0,37% dan Hang Seng yang dibuka lebih rendah 0,7%.
Pada dini hari bursa saham Amerika Serikat, Wall Street, sudah lebih dulu merespon pernyataan Powell. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 1,16%, S&P 500 melemah 1,27%, dan Nasdaq berkurang 1,23%
Powell berpidato untuk kali pertama setelah menduduki kursi The Fed-1 menggantikan Janet Yellen. Dalam pidatonya, Powell menyatakan negara dengan perekonomian terbesar di dunia itu mengalami perkembangan ekonomi yang sangat positif baik dari segi inflasi, ketenagakerjaan, sampai kebijakan fiskal.
Pasar membaca bahwa The Fed membuka kemungkinan untuk menaikkan suku bunga acuan sampai empat kali dalam tahun ini.
(prm) Next Article Libur Imlek, Bursa Saham Jepang Dibuka Cerah
Dilansir dari AFP, indeks Nikkei 225 kehilangan 321,62 poin atau 1,44% menjadi 22.068,24 sementara indeks Topix melemah 1,23% atau 22,10 poin ke 1.768,24.
Sebelumnya, Nikkei dibuka melemah 0,43% pagi ini begitu juga indeks lainnya di Asia, seperti Kospi yang turun 0,37% dan Hang Seng yang dibuka lebih rendah 0,7%.
Powell berpidato untuk kali pertama setelah menduduki kursi The Fed-1 menggantikan Janet Yellen. Dalam pidatonya, Powell menyatakan negara dengan perekonomian terbesar di dunia itu mengalami perkembangan ekonomi yang sangat positif baik dari segi inflasi, ketenagakerjaan, sampai kebijakan fiskal.
Pasar membaca bahwa The Fed membuka kemungkinan untuk menaikkan suku bunga acuan sampai empat kali dalam tahun ini.
(prm) Next Article Libur Imlek, Bursa Saham Jepang Dibuka Cerah
Most Popular