
Perbandingan Investor Asing di Obligasi RI vs Negara Tetangga
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
23 February 2018 14:15

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia merupakan pasar terbuka, sehingga investor asing bebas menanamkan modalnya di sektor keuangan domestik. Salah satu instrumen yang menjadi favorit investor asing adalah Surat Berharga Negara (SBN).
Ini membuat kepemilikan asing di SBN terus meningkat. Per 21 Februari 2018, investor asing memegang Rp 856,26 triliun dari total SBN yang dapat diperdagangkan sebesar Rp 2.118,84 triliun. Artinya, porsi kepemilikan investor asing mencapai 40,41%
Dibandingkan dengan sejumlah negara tetangga, porsi kepemilikan asing di Indonesia relatif tinggi. Ini menyebabkan pasar obligasi rentan terhadap gejolak eksternal.
Misalnya ketika suku bunga di negara maju naik. Investor asing ini berpotensi mengalihkan dananya dari Indonesia, karena negara maju (yang instrumennya relatif lebih aman) sudah berani menawarkan keuntungan tinggi.
Di Malaysia, posisi tertinggi kepemilikan asing di obligasi negara adalah 35,75% yang terjadi pada September 2016. Sejak 2008, rata-rata porsi investor asing di obligasi negara Malaysia adalah 25,19%.
Kebanyakan investor asing di obligasi negara Malaysia memegang instrumen berjangka panjang, dengan tenor lebih dari 5 tahun. Porsi kepemilikan di instrumen jangka panjang dalam tren meningkat. Sementara untuk yang berjangka pendek (kurang dari setahun) justru menurun.
Ini menandakan investor asing yang masuk ke obligasi negara Malaysia punya perspektif jangka panjang, bukan sekedar hot money.
Sementara di Thailand, kepemilikan asing di instrumen obligasi negara jauh lebih kecil dibandingkan Malaysia, apalagi Indonesia. Di Negeri Gajah Putih, asing hanya memegang belasan persen dari obligasi yang diterbitkan pemerintah.
Bahkan sampai pertengahan 2011, porsi asing tidak sampai 10%. Posisi terakhir kepemilikan asing di Thailand hanya 16,23%.
Di Jepang situasinya berbeda lagi. Investor asing di pasar obligasi pemerintah Negeri Matahari Terbit adalah minoritas.
Berdasarkan data Desember 2017, total obligasi pemerintah Jepang yang diterbitkan adalah 1.084,9 triliun yen. Dari jumlah tersebut, investor asing hanya memegang 10,8%.
Hal ini menjadikan pasar keuangan Jepang relatif tahan guncangan. Sebab, peranan investor domestik sangat dominan sehingga tidak rentan terhadap gejolak eksternal.
Kala pasar keuangan global terguncang, obligasi negara Jepang praktis tidak mengalami tekanan yang berarti. Tidak ada tekanan akibat arus modal keluar, karena memang investor lokal yang mendominasi.
(aji/aji) Next Article Jelang Rilis Data Inflasi AS, Yield SBN Lanjut Melandai
Ini membuat kepemilikan asing di SBN terus meningkat. Per 21 Februari 2018, investor asing memegang Rp 856,26 triliun dari total SBN yang dapat diperdagangkan sebesar Rp 2.118,84 triliun. Artinya, porsi kepemilikan investor asing mencapai 40,41%
![]() |
Misalnya ketika suku bunga di negara maju naik. Investor asing ini berpotensi mengalihkan dananya dari Indonesia, karena negara maju (yang instrumennya relatif lebih aman) sudah berani menawarkan keuntungan tinggi.
Di Malaysia, posisi tertinggi kepemilikan asing di obligasi negara adalah 35,75% yang terjadi pada September 2016. Sejak 2008, rata-rata porsi investor asing di obligasi negara Malaysia adalah 25,19%.
Ini menandakan investor asing yang masuk ke obligasi negara Malaysia punya perspektif jangka panjang, bukan sekedar hot money.
![]() |
![]() |
Bahkan sampai pertengahan 2011, porsi asing tidak sampai 10%. Posisi terakhir kepemilikan asing di Thailand hanya 16,23%.
![]() |
Berdasarkan data Desember 2017, total obligasi pemerintah Jepang yang diterbitkan adalah 1.084,9 triliun yen. Dari jumlah tersebut, investor asing hanya memegang 10,8%.
![]() |
Kala pasar keuangan global terguncang, obligasi negara Jepang praktis tidak mengalami tekanan yang berarti. Tidak ada tekanan akibat arus modal keluar, karena memang investor lokal yang mendominasi.
(aji/aji) Next Article Jelang Rilis Data Inflasi AS, Yield SBN Lanjut Melandai
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular