Rupiah Melemah Tipis, Dolar AS Apresiasi ke Rp 13.670/US$
Herdaru Purnomo & Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
23 February 2018 10:06
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali melemah hari ini. Dolar AS, Jumat (23/2/2018) menguat tipis 5 poin dibanding hari sebelumnya pada perdagangan antar bank dalam negeri.
Mengutip data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) yang dipublikasikan Bank Indonesia, Jumat (23/2/2018) dolar as tercatat berada di level Rp 13.670/US$. Pada hari sebelumnya, Kamis (22/2/2018) dolar AS tercatat menguat ke level Rp 13.665/US$.
Reuters pada pukul 10.00 WIB, Jumat (23/2/2018) mencatat dolar AS di pasar spot berada di Rp 13.670/US$ dan sempat jatuh ke level terendahnya di Rp 13.655/US$. Adapun level tertingginya dolar AS berada di Rp 13.695/US$.
Bank Mandiri, melalui Ekonomnya Andry Asmoro memprediksikan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS akan berada dalam range Rp 13.645/US$-Rp 13.698/US$.
Nilai tukar rupiah berpeluang menguat pada perdagangan hari ini. Mengutip Reuters, rupiah dalam tren bullish dan berpotensi menguji level Rp 13.550/dolar AS.
Dolar AS terpeleset setelah imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS turun dari 2,94% menjadi 2,92% dan investor mulai melirik kembali pasar saham. Penyebabnya adalah pernyataan Presiden The Fed St Louis James Bullard yang menyebutkan kenaikan suku bunga yang agresif membuat kebijakan The Fed terbatas. Oleh karena itu, Bullard memperkirakan kenaikan suku bunga acuan tahun ini tidak akan mencapai 120 basis poin.
Meski begitu, Bullard tetap menegaskan bahwa sikap (stance) kebijakan moneter BI tetap bias ke arah pengetatan. Kecil peluang untuk kebijakan moneter netral.
Greenback pun kehilangan pegangan untuk saat ini. Penguatan dolar AS selanjutnya akan tergantung dari kenaikan suku bunga acuan Negeri Paman Sam.
Berikut perkembangan sejumlah mata uang Asia terhadap dolar AS:
(dru) Next Article Rupiah Dekati Rp 15.000/US$, Begini Kondisi Money Changer
Mengutip data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) yang dipublikasikan Bank Indonesia, Jumat (23/2/2018) dolar as tercatat berada di level Rp 13.670/US$. Pada hari sebelumnya, Kamis (22/2/2018) dolar AS tercatat menguat ke level Rp 13.665/US$.
Reuters pada pukul 10.00 WIB, Jumat (23/2/2018) mencatat dolar AS di pasar spot berada di Rp 13.670/US$ dan sempat jatuh ke level terendahnya di Rp 13.655/US$. Adapun level tertingginya dolar AS berada di Rp 13.695/US$.
Nilai tukar rupiah berpeluang menguat pada perdagangan hari ini. Mengutip Reuters, rupiah dalam tren bullish dan berpotensi menguji level Rp 13.550/dolar AS.
Dolar AS terpeleset setelah imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS turun dari 2,94% menjadi 2,92% dan investor mulai melirik kembali pasar saham. Penyebabnya adalah pernyataan Presiden The Fed St Louis James Bullard yang menyebutkan kenaikan suku bunga yang agresif membuat kebijakan The Fed terbatas. Oleh karena itu, Bullard memperkirakan kenaikan suku bunga acuan tahun ini tidak akan mencapai 120 basis poin.
Meski begitu, Bullard tetap menegaskan bahwa sikap (stance) kebijakan moneter BI tetap bias ke arah pengetatan. Kecil peluang untuk kebijakan moneter netral.
Greenback pun kehilangan pegangan untuk saat ini. Penguatan dolar AS selanjutnya akan tergantung dari kenaikan suku bunga acuan Negeri Paman Sam.
Berikut perkembangan sejumlah mata uang Asia terhadap dolar AS:
 Foto: Riset CNBC Indonesia |
(dru) Next Article Rupiah Dekati Rp 15.000/US$, Begini Kondisi Money Changer
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular