
Tren Koreksi Harga Minyak Berlanjut
Raditya Hanung, CNBC Indonesia
22 February 2018 12:14

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah dunia masih dalam tren tertekan pada hari ini, Kamis (22/2). Hingga pukul 11.35 WIB, harga minyak mentah jenis light sweet untuk kontrak pengiriman April 2018 tercatat melemah 1,07% ke US$ 61,02/barel. Sementara itu, brent juga terkoreksi 0,81% ke US$ 64,89/barel.
Sehari sebelumnya brent sempat menguat 0,26% ke US$65,42/barel, sementara light sweet turun 0,35%. Investor masih bergerak waspada menanti rilis data cadangan minyak Amerika Serikat (AS) terbaru, yang akan dirilis pemerintah AS pada hari ini pukul 11.00 AM waktu setempat (atau pukul 23.00 WIB).
Berdasarkan konsensus yang dihimpun Reuters, cadangan minyak AS diperkirakan meningkat sebesar 1,3 juta barel pada pekan lalu. Sebagai catatan, produksi minyak mentah AS telah melampaui 10 juta barel/hari pada bulan November 2017, yang merupakan catatan terbesar sejak 1970.
Jumlah cadangan tersebut menjadi tantangan besar bagi upaya Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan negara produsen minyak lainnya seperti Rusia, untuk membatasi produksi minyak hingga akhir tahun 2018.
Sentimen negatif bagi harga minyak juga datang dari menguatnya dolar AS terhadap mayoritas mata uang global. Hal ini tidak lepas dari ikhtisar (minutes meeting) hasil rapat The Federal Reserve/The Fed yang semakin menegaskan bahwa bank sentral Negeri Paman Sam akan segera menaikkan suku bunga acuan.
Dollar Index, yang mencerminkan posisi dolar AS terhadap mata uang kawasan, pada hari ini pukul 09.50 WIB menguat 0,09% ke 90,08. Selama sepekan terakhir, Dollar Index sudah menguat 1,68% dan sepanjang Februari penguatannya 1,07%.
Namun demikian, pergerakan harga saham emiten sektor perminyakan masih di zona positif. Pada penutupan perdagangan kemarin, saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) dan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) menguat masing-masing 2,29% dan 7,06%. Sementara itu, harga saham PT Benakat Integra Tbk (BIPI) dan PT Elnusa Tbk (ELSA) ditutup flat.
Menjelang penutupan perdagangan sesi I hari ini, harga saham emiten sektor perminyakan pun masih melaju dengan baik. Saham MEDC masih menguat 4,76% ke 1.430, ENRG naik 1,49% ke 272, serta BIPI dan ELSA masih tidak mencatatkan perubahan. Masih positifnya saham sektor perminyakan ini dipengaruhi oleh harga minyak mentah yang memang masih menunjukkan tren penguatan pada dua pekan terakhir.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(hps/hps) Next Article Harga Minyak Dunia Meroket, APBN RI Masih Aman?
![]() |
Sehari sebelumnya brent sempat menguat 0,26% ke US$65,42/barel, sementara light sweet turun 0,35%. Investor masih bergerak waspada menanti rilis data cadangan minyak Amerika Serikat (AS) terbaru, yang akan dirilis pemerintah AS pada hari ini pukul 11.00 AM waktu setempat (atau pukul 23.00 WIB).
Berdasarkan konsensus yang dihimpun Reuters, cadangan minyak AS diperkirakan meningkat sebesar 1,3 juta barel pada pekan lalu. Sebagai catatan, produksi minyak mentah AS telah melampaui 10 juta barel/hari pada bulan November 2017, yang merupakan catatan terbesar sejak 1970.
Sentimen negatif bagi harga minyak juga datang dari menguatnya dolar AS terhadap mayoritas mata uang global. Hal ini tidak lepas dari ikhtisar (minutes meeting) hasil rapat The Federal Reserve/The Fed yang semakin menegaskan bahwa bank sentral Negeri Paman Sam akan segera menaikkan suku bunga acuan.
Dollar Index, yang mencerminkan posisi dolar AS terhadap mata uang kawasan, pada hari ini pukul 09.50 WIB menguat 0,09% ke 90,08. Selama sepekan terakhir, Dollar Index sudah menguat 1,68% dan sepanjang Februari penguatannya 1,07%.
Namun demikian, pergerakan harga saham emiten sektor perminyakan masih di zona positif. Pada penutupan perdagangan kemarin, saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) dan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) menguat masing-masing 2,29% dan 7,06%. Sementara itu, harga saham PT Benakat Integra Tbk (BIPI) dan PT Elnusa Tbk (ELSA) ditutup flat.
![]() |
Menjelang penutupan perdagangan sesi I hari ini, harga saham emiten sektor perminyakan pun masih melaju dengan baik. Saham MEDC masih menguat 4,76% ke 1.430, ENRG naik 1,49% ke 272, serta BIPI dan ELSA masih tidak mencatatkan perubahan. Masih positifnya saham sektor perminyakan ini dipengaruhi oleh harga minyak mentah yang memang masih menunjukkan tren penguatan pada dua pekan terakhir.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(hps/hps) Next Article Harga Minyak Dunia Meroket, APBN RI Masih Aman?
Most Popular