
Jelang Imlek, Nilai Transaksi Pekan Lalu Turun Signifikan
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
19 February 2018 06:52

Jakarta, CNBC Indonesia - Aktivitas transaksi di pasar saham domestik pada perdagangan pekan lalu tidak terlalu semarak, meskipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 1,32% menjadi 6.591,58 poin. Aktivitas transaksi kurang semarak karena banyak investor yang mulai menahan diri bertransaksi karena ingin merayakan Imlek.
Aktivitas transaksi yang turun tersebut tampak dari penurunan nilai rerata transaksi harian sebesar 33,53% menjadi Rp 6,31 triliun, dari rerata pekan sebelumnya mencapai Rp 9,5 triliun. Jumlah hari perdagangan pekan lalu, hanya empat hari karena pada Jumat (16/02/2018) pasar saham libur karena Imlek.
Saham-saham sektor pertambangan masih menjadi penggerak IHSG pada perdagangan pekan lalu. Indeks sektor pertambangan tercatat menguat 4,88% tertinggi dibandingkan indeks sektoral lainnya.
Indeks sektor industri dasar tercatat menguat 2,32% dan indeks sektor infrastruktur tercatat menguat 2,23%. Satu-satunya indeks sektoral yang terkoreksi adalah indeks barang kosumsi, yang tercatat turun 0,17% secara mingguan.
Kinerja seluruh indeks yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) terlampir di tabel di bawah ini.
Kenaikan IHSG ini juga diikuti dengan kenaikan nilai kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) sebesar 1,22% menjadi Rp7.332,41 triliun dari Rp7.235,83 triliun pada pekan lalu.
Rerata volume transaksi harian IHSG pada periode 12 hingga 15 Februari 2018 turun 28,98% menjadi 10,37 miliar saham dari 14,61 miliar saham dibanding periode pekan sebelumnya. Retata frekuensi transaksi harian turun 19,57% menjadi 301,33 ribu kali transaksi dari 374,67 ribu kali transaksi.
Sementara itu, investor asing mencatatkan aksi jual bersih pada pekan lalu dengan nilai Rp 1,58 triliun. Secara year to date, investor asing telah mencatatkan total nilai jual bersih Rp 6,89 triliun.
Saham-saham dengan nilai transaksi paling tinggi, masih tercatat atas saham-saham dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) senilai Rp 1,55 triliun. Kemudian saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) senilai Rp 1,35 triliun dan saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) senilai Rp 1,32 triliun.
Berikut terlampir tabel sepuluh saham dengan nilai transaksi tertingi.
Sementara itu, saham-saham yang mengalami kenaikan akumulatif paling tinggi pekan lalu tercatat atas saham PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk (BOSS), perusahaan ini baru saja mencatakan saham pedana di BEI, dan langsung naik 50%. Kemudian ada saham PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk (MKNT) yang harga sahamnya naik 37,10% dalam sepekan.
Selanjutnya ada saham PT Intikeramik Alamasri Tbk (IKAI) yang naik 35,29%, saham ini sudah masuk daftar unusual market activity, dan bursa sudah mengingatkan agar investor menyimak semua informasi dari manajemen perusahaan sebelum mentransaksikan saham ini. Perusahaan ini juga dikabarkan akan berekspansi ke bisnis properti.
Berikut ini, 10 daftar saham yang mengalami kenaikan tertinggi selama pekan lalu.
(hps/hps) Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham
Aktivitas transaksi yang turun tersebut tampak dari penurunan nilai rerata transaksi harian sebesar 33,53% menjadi Rp 6,31 triliun, dari rerata pekan sebelumnya mencapai Rp 9,5 triliun. Jumlah hari perdagangan pekan lalu, hanya empat hari karena pada Jumat (16/02/2018) pasar saham libur karena Imlek.
Saham-saham sektor pertambangan masih menjadi penggerak IHSG pada perdagangan pekan lalu. Indeks sektor pertambangan tercatat menguat 4,88% tertinggi dibandingkan indeks sektoral lainnya.
Kinerja seluruh indeks yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) terlampir di tabel di bawah ini.
![]() |
Kenaikan IHSG ini juga diikuti dengan kenaikan nilai kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) sebesar 1,22% menjadi Rp7.332,41 triliun dari Rp7.235,83 triliun pada pekan lalu.
Rerata volume transaksi harian IHSG pada periode 12 hingga 15 Februari 2018 turun 28,98% menjadi 10,37 miliar saham dari 14,61 miliar saham dibanding periode pekan sebelumnya. Retata frekuensi transaksi harian turun 19,57% menjadi 301,33 ribu kali transaksi dari 374,67 ribu kali transaksi.
Sementara itu, investor asing mencatatkan aksi jual bersih pada pekan lalu dengan nilai Rp 1,58 triliun. Secara year to date, investor asing telah mencatatkan total nilai jual bersih Rp 6,89 triliun.
Saham-saham dengan nilai transaksi paling tinggi, masih tercatat atas saham-saham dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) senilai Rp 1,55 triliun. Kemudian saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) senilai Rp 1,35 triliun dan saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) senilai Rp 1,32 triliun.
Berikut terlampir tabel sepuluh saham dengan nilai transaksi tertingi.
![]() |
Sementara itu, saham-saham yang mengalami kenaikan akumulatif paling tinggi pekan lalu tercatat atas saham PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk (BOSS), perusahaan ini baru saja mencatakan saham pedana di BEI, dan langsung naik 50%. Kemudian ada saham PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk (MKNT) yang harga sahamnya naik 37,10% dalam sepekan.
Selanjutnya ada saham PT Intikeramik Alamasri Tbk (IKAI) yang naik 35,29%, saham ini sudah masuk daftar unusual market activity, dan bursa sudah mengingatkan agar investor menyimak semua informasi dari manajemen perusahaan sebelum mentransaksikan saham ini. Perusahaan ini juga dikabarkan akan berekspansi ke bisnis properti.
Berikut ini, 10 daftar saham yang mengalami kenaikan tertinggi selama pekan lalu.
![]() |
(hps/hps) Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham
Most Popular