IHSG Terkoreksi, Investor Realisasi Keuntungan Jelang Imlek

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
15 February 2018 16:35
Lima sektor saham ditutup melemah, dipimpin oleh sektor aneka industri yang anjlok hingga 0,94%, sementara lima sektor lainnya ditutup naik.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indoenesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah tipis 0,04% menjelang Imlek ke level 6.591,58 poin. Lima sektor saham ditutup melemah, dipimpin oleh sektor aneka industri yang anjlok hingga 0,94%, sementara lima sektor lainnya ditutup naik.

Transaksi berlangsung sepi dengan nilai sebesar Rp 7,42 triliun. Pelaku pasar nampak sudah mengurangi transaksi menjelang libur panjang. Sebanyak 178 saham ditutup menguat, 148 saham melemah, sementara 228 lainnya tidak mencatatkan perubahan harga.

Dari bursa global, sebenarnya penguatan bursa saham AS pada perdagangan hari Rabu menjadi sentimen positif bagi bursa saham domestik dan regional. Pada perdagangan hari ini, seluruh bursa utama di kawasan regional kompak menghijau, indeks Nikkei naik 1,47%, indeks Shanghai naik 0,46%, indeks Hang Seng naik 1,97%, indeks Strait Times naik 1,19%, indeks Kospi naik 1,11%, indeks SET (Thailand) naik 0,35%, dan indeks FTSE Bursa Malaysia naik 0,18%.

Namun, dari dalam negeri Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa defisit neraca perdagangan Indonesia melebar menjadi US$ 670 juta pada bulan Januari, dari US$ 220 juta pada bulan sebelumnya. Hal ini kemungkinan telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelaku pasar.

Saham-saham yang berkontribusi paling besar terhadap pelemahan IHSG diantaranya: PT Bank Central Asia (BBCA) turun 1,05%, PT Astra International Tbk (ASII) turun 1,19%, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) turun 0,74%, PT Bank Negara IndonesiaTbk (BBNI) turun 0,77%, dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) turun 1,23%.

Investor asing melakukan aksi jual bersih senilai Rp 252,9 miliar. Inflasi AS yang tercatat lebih tinggi dari perkiraan telah mendorong investor asing untuk kembali melakukan aksi jual pada pasar saham Indonesia, seiring ekspektasi atas kenaikan suku bunga acuan yang agresif oleh the Federal Reserve.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (Rp 86,41 miliar), PT Vale Indonesia Tbk/VALE (RP 51,98 miliar), PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (Rp 45,15 miliar), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (Rp 39,33 miliar), dan PT Unilever Indonesia Tbk/UNVR (Rp 33,34 miliar) merupakan saham-saham yang paling banyak dilepas oleh investor asing.
(hps) Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular