
Internasional
Wall Street Menguat Sembari Investor Nantikan Data Inflasi
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
14 February 2018 06:14

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks-indeks acuan Wall Street menguat pada penutupan perdagangan hari Selasa (13/2/2018) sementara para investor menantikan data inflasi Amerika Serikat (AS) yang akan diumumkan hari Rabu. Data tersebut bisa mendukung penguatan saham saat ini atau justru mendorongnya kembali ke zona pelemahan.
Dow Jones Industrial Average naik 0.16% dan menutup perdagangan di level 24.640,45 sementara indeks S&P 500 menguat tipis 6,94 poin ke 2.662,94. Nasdaq Composite merangkak naik 0,45% dan ditutup di 7.013,51.
Saham-saham raksasa e-commerce Amazon dan perusahaan teknologi Apple ada di balik penguatan tersebut. Saham Amazon dan Apple naik masing-masing 2% dan 1% sehingga membantu indeks S&P 500 keluar dari zona negatif pada pembukaan perdagangan dan menutup hari dengan penguatan 0,26%, dilansir dari Reuters.
Para investor mengatakan data inflasi dan penjualan eceran yang diumumkan hari Rabu akan menjadi kunci arah pergerakan saham jangka pendek. Inflasi dan kekhawatiran kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS, Federal Reserve, telah memantik kekhawatiran pasar dalam beberapa minggu terakhir.
Rob Haworth, seorang senior investment strategist di US Bank Wealth Management, mengatakan pemulihan pasar saat ini adalah pertanda baik namun masih terlalu dini untuk menyebut pasar telah kembali stabil.
“Kami pikir pasar akan tetap bergejolak paling tidak dalam beberapa hari perdagangan ke depan karena pasar masih mencerna apa yang sebenarnya sedang terjadi,” ujarnya.
(prm) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Dow Jones Industrial Average naik 0.16% dan menutup perdagangan di level 24.640,45 sementara indeks S&P 500 menguat tipis 6,94 poin ke 2.662,94. Nasdaq Composite merangkak naik 0,45% dan ditutup di 7.013,51.
Saham-saham raksasa e-commerce Amazon dan perusahaan teknologi Apple ada di balik penguatan tersebut. Saham Amazon dan Apple naik masing-masing 2% dan 1% sehingga membantu indeks S&P 500 keluar dari zona negatif pada pembukaan perdagangan dan menutup hari dengan penguatan 0,26%, dilansir dari Reuters.
Rob Haworth, seorang senior investment strategist di US Bank Wealth Management, mengatakan pemulihan pasar saat ini adalah pertanda baik namun masih terlalu dini untuk menyebut pasar telah kembali stabil.
“Kami pikir pasar akan tetap bergejolak paling tidak dalam beberapa hari perdagangan ke depan karena pasar masih mencerna apa yang sebenarnya sedang terjadi,” ujarnya.
(prm) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular