Mayoritas Pasar Saham Asia Positif, Tapi Investor Waspada

Wahyu Daniel, CNBC Indonesia
13 February 2018 15:24
Namun kenaikan pasar saham Asia hanya terbatas, bahkan bursa saham Tokyo ditutup negatif.
Foto: ist
Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas pasar saham Asia ditutup positif di sore ini, mengikuti kenaikan bursa saham Wall Street di New York, Amerika Serikat (AS). Namun kenaikan pasar saham Asia hanya terbatas, bahkan bursa saham Tokyo ditutup negatif.

Investor tampaknya masih khawatir adanya ketidakpastian dan gejolak di pasar keuangan global. Ini membuatĀ investor saham gugup, sembari menunggu data inflasi AS yang akan keluar pekan ini.

Pasar saham global sempat 'kejang-kejang' bulan ini, karena yield (imbal hasil) surat utang pemerintah AS (US Treasury bills) naik ke angka tertingginya dalam empat tahun terakhir. Ini akibat adanya ekspektasi dari pelaku pasar, bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga acuan lebih jauh di tahun ini.

Ada juga peringatan yang menyatakan yield surat utang pemerintah AS bakal melonjak menjadi 3,5%. Ini angka tertinggi sejak 2010. Namun pagi tadi, pelaku pasar di Asia cukup optimistis dan pasar saham bergerak positif.

Dilansir dari AFP, Selasa (13/2/2018), bursa saham Hong Kong naik 1,6% dan Shanghai ditutup naik 1%. Sementara bursa saham Sydney naik 0,6%, Singapura naik 1% lebih, dan Seoul naik 0,4%

Bursa saham di Jakarta, Manila, Bangkok, dan Wellington juga bergerak naik.

Pelaku pasar saham Asia memulai pekan ini dengan positif, mereka mencari ekuilibrium yang positif untuk kembali mengangkat harga saham di pasar.

Di pasar uang, dolar AS kembali jatuh nilainya terhadap yen. Investor mengalihkan uangnya ke instrumen yang lebih aman seperti yen, poundsterling, dan euro. Terhadap yen, dolar AS melemah ke 108,05 yen dari 108,64 yen.

Berikut posisi terakhir bursa saham Asia, nilai tukar, dan harga minyak petang ini:
  • Nikkei 225 turun 0,65% ke 21.224,68 (tutup)
  • Hang Seng naik 1,29% ke 29.838,86
  • Shanghai naik 1% ke 3.184,96 (tutup)
  • Euro naik ke US$ 1,2319 dari US$ 1,2291
  • Poundsterling naik ke US$ 1,3845 dari US$ 1,3837
  • Minyak West Texas Intermediate (WTI) naik 25 sen menjadi US$ 59,64 per barel
  • Minyak Brent naik 39 sen ke US$ 62,98 per barel

(hps) Next Article Bursa Asia Mixed, Hang Seng - Shang Hai Kompak Melemah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular