
Rupiah Sedikit Menguat, Dolar AS Turun ke Rp 13.533/US$
Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
07 February 2018 10:22

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sedikit menguat. Depresiasi dolar AS Rabu (7/2/2018) tercatat 45 poin dibanding hari sebelumnya pada perdagangan antar bank dalam negeri.
Mengutip data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) yang dipublikasikan Bank Indonesia, Rabu (7/2/2018) dolar AS tercatat melemah ke Rp 13.533/US$. Pada hari sebelumnya, Selasa (6/2/2018) nilai rupiah per dolar AS tercatat Rp 13.578/US$.
JISDOR adalah kurs referensi mata uang rupiah terhadap dolar AS yang disusun berdasarkan kurs transaksi valuta asing terhadap rupiah antarbank di pasar domestik, melalui Sistem Monitoring Transaksi Valuta Asing Terhadap Rupiah (SISMONTAVAR) di Bank Indonesia.
Reuters pada pukul 10.00 WIB, Rabu (6/2/2018) mencatat dolar AS di pasar spot berada di Rp 13.534/US$ dan sempat jatuh ke level terendahnya di Rp 13.524/US$. Adapun level tertingginya dolar AS berada di Rp 13.557/US$.
Dolar AS bergerak melemah terhadap mata uang regional. Pelemahan ini dipicu oleh bangkitnya pasar keuangan setelah terpuruk selama empat hari terakhir.
Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS mulai melandai, menandakan instrumen ini mulai kurang diserbu seperti beberapa hari sebelumnya. Aliran dana pun mulai tersebar, tidak lagi terkonsentrasi di US T-Bonds.
Dollar Index, yang menggambarkan posisi dolar AS terhadap enam mata uang utama, masih menguat tetapi kenaikannya mulai terbatas. Saat ini Dollar Index masih menguat tipis 0,02%.
(dru) Next Article Era 'Diskon' Rupiah Masih Berlanjut
Mengutip data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) yang dipublikasikan Bank Indonesia, Rabu (7/2/2018) dolar AS tercatat melemah ke Rp 13.533/US$. Pada hari sebelumnya, Selasa (6/2/2018) nilai rupiah per dolar AS tercatat Rp 13.578/US$.
JISDOR adalah kurs referensi mata uang rupiah terhadap dolar AS yang disusun berdasarkan kurs transaksi valuta asing terhadap rupiah antarbank di pasar domestik, melalui Sistem Monitoring Transaksi Valuta Asing Terhadap Rupiah (SISMONTAVAR) di Bank Indonesia.
Dolar AS bergerak melemah terhadap mata uang regional. Pelemahan ini dipicu oleh bangkitnya pasar keuangan setelah terpuruk selama empat hari terakhir.
Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS mulai melandai, menandakan instrumen ini mulai kurang diserbu seperti beberapa hari sebelumnya. Aliran dana pun mulai tersebar, tidak lagi terkonsentrasi di US T-Bonds.
Dollar Index, yang menggambarkan posisi dolar AS terhadap enam mata uang utama, masih menguat tetapi kenaikannya mulai terbatas. Saat ini Dollar Index masih menguat tipis 0,02%.
(dru) Next Article Era 'Diskon' Rupiah Masih Berlanjut
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular