
Ini Upaya Sri Mulyani Jaga Kepercayaan Investor Saham
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
06 February 2018 13:18

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan akan terus menjaga kepercayaan pelaku pasar, demi mengkompensasi sentimen negatif dinamika perekonomian global terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Penegasan tersebut, merespons data pertumbuhan ekonomi sepanjang 2017, yang belum mampu mendongkrak kinerja IHSG. Hari ini IHSG sejak pembukaan perdagangan sampai penutupan sesi pertama terkoreksi, imbas dari pelemehan bursa Amerika Serikat dan bursa saham Asia lainnya.
Dalam upaya menjaga kepercayaan pelaku pasar, pemerintah akan terus melakukan berbagai kemudahan perizinan untuk memperlancar arus investasi masuk. Apalagi, realisasi investasi sepanjang tahun lalu mulai tumbuh menggembirakan.
“Kegiatan ini diharapkan memperbaiki confidence yang lebih bagus,” kata Sri Mulyani usai rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Selasa (6/2/2018).
Selain menggeliatkan investasi, Sri Mulyani mengatakan, upaya menjaga tingkat konsumsi masyarakat juga akan dilakukan pemerintah. Koordinasi dengan Bank Indonesia untuk menjaga laju inflasi, terutama harga makanan bergejolak (volatile food) akan tetap di intensifkan.
Menurut mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu, terjaganya daya beli akan semakin meningkatkan persepsi pelaku pasar, terhadap potensi ekonomi Indonesia. Harapannya, kondisi ini bisa merefleksikan kondisi perekonomian dalam negeri yang sebenarnya.
“Ini akan menimbulkan confidence pada kelas menengah, terutama pada mereka-mereka yang akan meningkatkan daya beli,” katanya.
IHSG pada sesi pertama ditutup melemah 2,47% ke level 6.426,82 poin. Sepanjang sesi pertama, seluruh sektor mengalami pelemahan, dipimpin oleh sektor industri dasar sebesar 5,09%, pertambangan 4,41%, dan sektor agri 3,68%.
Sementara itu bursa saham Asia juga masih diwarnai dengan koreksi cukup dalam. Indeks Nikkei terkoreksi 6,65% dan Hang Seng melemah 5,00%. Adapun Shanghai Composite Index tercatat melemah 2,80% dan Strait Times terkoreksi 3,68%.
Pelemahan IHSG, merespon pelemahan bursa AS dan bursa saham Asia lainnya, pasca para pelaku pasar mempekrirakan tingkat suku bunga acuan Federal Reserve akan naik. Sebelumnya, konsensus pasar sudah berekspektasi bahwa Federal Reserve bakal tetap mempertahankan suku bunga.
(hps) Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham
Penegasan tersebut, merespons data pertumbuhan ekonomi sepanjang 2017, yang belum mampu mendongkrak kinerja IHSG. Hari ini IHSG sejak pembukaan perdagangan sampai penutupan sesi pertama terkoreksi, imbas dari pelemehan bursa Amerika Serikat dan bursa saham Asia lainnya.
Dalam upaya menjaga kepercayaan pelaku pasar, pemerintah akan terus melakukan berbagai kemudahan perizinan untuk memperlancar arus investasi masuk. Apalagi, realisasi investasi sepanjang tahun lalu mulai tumbuh menggembirakan.
Selain menggeliatkan investasi, Sri Mulyani mengatakan, upaya menjaga tingkat konsumsi masyarakat juga akan dilakukan pemerintah. Koordinasi dengan Bank Indonesia untuk menjaga laju inflasi, terutama harga makanan bergejolak (volatile food) akan tetap di intensifkan.
Menurut mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu, terjaganya daya beli akan semakin meningkatkan persepsi pelaku pasar, terhadap potensi ekonomi Indonesia. Harapannya, kondisi ini bisa merefleksikan kondisi perekonomian dalam negeri yang sebenarnya.
“Ini akan menimbulkan confidence pada kelas menengah, terutama pada mereka-mereka yang akan meningkatkan daya beli,” katanya.
IHSG pada sesi pertama ditutup melemah 2,47% ke level 6.426,82 poin. Sepanjang sesi pertama, seluruh sektor mengalami pelemahan, dipimpin oleh sektor industri dasar sebesar 5,09%, pertambangan 4,41%, dan sektor agri 3,68%.
Sementara itu bursa saham Asia juga masih diwarnai dengan koreksi cukup dalam. Indeks Nikkei terkoreksi 6,65% dan Hang Seng melemah 5,00%. Adapun Shanghai Composite Index tercatat melemah 2,80% dan Strait Times terkoreksi 3,68%.
Pelemahan IHSG, merespon pelemahan bursa AS dan bursa saham Asia lainnya, pasca para pelaku pasar mempekrirakan tingkat suku bunga acuan Federal Reserve akan naik. Sebelumnya, konsensus pasar sudah berekspektasi bahwa Federal Reserve bakal tetap mempertahankan suku bunga.
(hps) Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham
Most Popular