
Laba Bersih Lippo Karawaci Kuartal III 2017 Turun 5,96%
Shuliya Ratanavara, CNBC Indonesia
31 January 2018 16:55

Jakarta, CNBC Indonesia - Laba bersih PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) pada kuartal III 2017 anjlok 5,96% menjadi Rp 625 miliar, dibandingkan perolehan yang sama pada kuartal III 2016 yang tercatat sebesar Rp 664,59 miliar. Pelemahan pasar properti menjadi pemicu penurunan kinerja perseroan.
(hps) Next Article Lippo Karawaci Rilis Obligasi Global Rp 4,45 T
Dari sisi pendapatan, tercatat hanya mengalami pertumbuhan tipis 1,08% menjadi Rp 7,5 triliun, dari Rp 7,42 triliun pada periode yang sama 2016, seperti yang sampaikan perseroan dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Rabu (31/01/2108). Demikian pula perolehan laba kotor sebesar Rp 3,2 triliun naik 3,23% dibandingkan periode yang sama 2016 sebesar Rp 3,1 triliun.
"Kinerja pendapatan perseroan yang stagnan disebabkan oleh penurunan pendapatan Divisi Residential & Urban Development sebesar 20% menjadi Rp 1,9 triliun dipicu penurunan township sebesar 32% menjadi Rp 957 miliar, kata Direktur Utama Lippo Karawaci, Ketut Budi Wijaya.
Kemudian pendapatan divisi Komersial yang terdiri dari Mal Ritel & Hotel sebesar Rp 550 miliar yang tumbuh relatif datar sepanjang sembilan bulan pertama 2017 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Hal itu disebabkan pendapatan mal pada kuartal III 2017 yang naik 9% menjadi Rp 284 miliar dibandingkan dengan kuartal III 2016. Kenaikan tersebut terutama ditopang oleh peningkatan kontribusi dari Lippo Mal Puri, Buton dan Jambi.
Beberapa divisi perseroan yang mengalami peningkatan kinerja, yaitu divisi Manajemen Aset yang mencatatkan pendapatan naik 9% per September 2017 jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 707 miliar. "Hal ini terutama disebabkan oleh membesarnya basis aset yang dikelola serta bertumbuhnya fee dan pendapatan dividen dari kedua REITS kami di Singapura," seperti dilansir dari laporan keterbukaan perseroan.
Sementara pendapatan berkelanjutan (recurring income) perseroan mencatat pertumbuhan sehat sebesar 11% per September 2017 dibandingkan dengan September 2016 menjadi Rp5,5 triliun, serta memberikan kontribusi sebesar 74% terhadap total pendapatan untuk periode sembilan bulan 2017.
Jual Aset
Berdasarkan rilis tersebut, Lippo Karawaci juga mengumumkan penjualan dua aset perseroan ke REITs di Singapura. Penjualan Lippo Plaza Jogya ke LMIRT serta penjualan dan penyewaan kembali Siloam Hospital Yogyakarta ke First REIT. "Keduanya telah tuntas pada tanggal 22 Desember," kata Ketut.
Dengan penjualan Lippo Plaza Jogya, pendapatan perseroan pada laporan keuangan tahun 2017 diperkirakan akan meningkat sekitar Rp 579 miliar dan laba bersih akan naik sekitar Rp 237 miliar. Selain itu, dengan selesainya akuisisi Lippo Plaza Jogya, portofolio LMIR Trust berkembang menjadi 23 mal ritel dan tujuh ruang ritel di berbagai lokasi di seluruh Indonesia. Sementara dengan selesainya akuisisi Siloam Hospital Yogyakarta, portofolio First REIT berkembang menjadi 20 properti yang terletak di Indonesia, Singapura dan Korea Selatan.
"Kinerja pendapatan perseroan yang stagnan disebabkan oleh penurunan pendapatan Divisi Residential & Urban Development sebesar 20% menjadi Rp 1,9 triliun dipicu penurunan township sebesar 32% menjadi Rp 957 miliar, kata Direktur Utama Lippo Karawaci, Ketut Budi Wijaya.
Kemudian pendapatan divisi Komersial yang terdiri dari Mal Ritel & Hotel sebesar Rp 550 miliar yang tumbuh relatif datar sepanjang sembilan bulan pertama 2017 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Hal itu disebabkan pendapatan mal pada kuartal III 2017 yang naik 9% menjadi Rp 284 miliar dibandingkan dengan kuartal III 2016. Kenaikan tersebut terutama ditopang oleh peningkatan kontribusi dari Lippo Mal Puri, Buton dan Jambi.
Sementara pendapatan berkelanjutan (recurring income) perseroan mencatat pertumbuhan sehat sebesar 11% per September 2017 dibandingkan dengan September 2016 menjadi Rp5,5 triliun, serta memberikan kontribusi sebesar 74% terhadap total pendapatan untuk periode sembilan bulan 2017.
Jual Aset
Berdasarkan rilis tersebut, Lippo Karawaci juga mengumumkan penjualan dua aset perseroan ke REITs di Singapura. Penjualan Lippo Plaza Jogya ke LMIRT serta penjualan dan penyewaan kembali Siloam Hospital Yogyakarta ke First REIT. "Keduanya telah tuntas pada tanggal 22 Desember," kata Ketut.
Dengan penjualan Lippo Plaza Jogya, pendapatan perseroan pada laporan keuangan tahun 2017 diperkirakan akan meningkat sekitar Rp 579 miliar dan laba bersih akan naik sekitar Rp 237 miliar. Selain itu, dengan selesainya akuisisi Lippo Plaza Jogya, portofolio LMIR Trust berkembang menjadi 23 mal ritel dan tujuh ruang ritel di berbagai lokasi di seluruh Indonesia. Sementara dengan selesainya akuisisi Siloam Hospital Yogyakarta, portofolio First REIT berkembang menjadi 20 properti yang terletak di Indonesia, Singapura dan Korea Selatan.
(hps) Next Article Lippo Karawaci Rilis Obligasi Global Rp 4,45 T
Most Popular