
Rupiah Anjlok, Dolar AS Tembus Rp 13.400/US$
Herdaru Purnomo & Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
30 January 2018 10:12

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali melemah pada pembukaan perdagangan pagi ini hingga menembus level Rp 13.400/US$. Dolar AS menguat hingga 71 poin pada perdagangan antar bank dalam negeri.
Mengutip data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) yang dipublikasikan Bank Indonesia, Selasa (30/1/2018) nilai rupiah per dolar AS tercatat Rp 13.398/US$. Sementara pada hari Senin (29/1/2018), nilai rupiah per dolar AS tercatat Rp 13.327/US$.
JISDOR adalah kurs referensi mata uang rupiah terhadap dolar AS yang disusun berdasarkan kurs transaksi valuta asing terhadap rupiah antarbank di pasar domestik, melalui Sistem Monitoring Transaksi Valuta Asing Terhadap Rupiah (SISMONTAVAR) di Bank Indonesia.
Reuters pada pukul 10.00 WIB, Selasa (30/1/2018) mencatat dolar AS di pasar spot berada di Rp 13.415/US$ dan sempat jatuh ke level terendahnya di Rp 13.360/US$. Adapun level tertingginya dolar AS berada di Rp 13.423/US$.
Mata uang regional cenderung bergerak melemah terhadap dolar AS. Greenback tengah mendapat momentum penguatan setelah imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Negeri Paman Sam naik.
Kemarin, yield obligasi negara AS tenor 10 tahun menembus kisaran 2,7%. Ini merupakan level tertinggi sejak 2014.
Kenaikan yield didorong oleh pemulihan ekonomi dunia. Setelah era suku bunga rendah (bahkan negatif), kini Eropa dan Jepang sudah ambil ancang-ancang untuk memperketat kebijakan moneter. Tren kenaikan suku bunga global nampaknya sudah di depan mata.
Yield obligasi negara AS yang naik berarti semakin menarik bagi investor. Dana pun berbondong-bondong masuk ke pasar obligasi AS sehingga menyokong penguatan dolar.
Dollar Index, yang mencerminkan posisi dolar AS terhadap 6 mata uang utama dunia, menguat 0,21% ke 89,49. Namun penguatan ini belum mampu menutup pelemahan sepanjang Januari 2018 yang mencapai 2,86%.
Mengutip Reuters, berikut perkembangan sejumlah mata uang Asia terhadap dolar AS:
(dru) Next Article Gubernur BI Akhirnya Blak-blakan! Rupiah Anjlok Karena Berita Ini
Mengutip data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) yang dipublikasikan Bank Indonesia, Selasa (30/1/2018) nilai rupiah per dolar AS tercatat Rp 13.398/US$. Sementara pada hari Senin (29/1/2018), nilai rupiah per dolar AS tercatat Rp 13.327/US$.
JISDOR adalah kurs referensi mata uang rupiah terhadap dolar AS yang disusun berdasarkan kurs transaksi valuta asing terhadap rupiah antarbank di pasar domestik, melalui Sistem Monitoring Transaksi Valuta Asing Terhadap Rupiah (SISMONTAVAR) di Bank Indonesia.
Mata uang regional cenderung bergerak melemah terhadap dolar AS. Greenback tengah mendapat momentum penguatan setelah imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Negeri Paman Sam naik.
Kemarin, yield obligasi negara AS tenor 10 tahun menembus kisaran 2,7%. Ini merupakan level tertinggi sejak 2014.
Kenaikan yield didorong oleh pemulihan ekonomi dunia. Setelah era suku bunga rendah (bahkan negatif), kini Eropa dan Jepang sudah ambil ancang-ancang untuk memperketat kebijakan moneter. Tren kenaikan suku bunga global nampaknya sudah di depan mata.
Yield obligasi negara AS yang naik berarti semakin menarik bagi investor. Dana pun berbondong-bondong masuk ke pasar obligasi AS sehingga menyokong penguatan dolar.
Dollar Index, yang mencerminkan posisi dolar AS terhadap 6 mata uang utama dunia, menguat 0,21% ke 89,49. Namun penguatan ini belum mampu menutup pelemahan sepanjang Januari 2018 yang mencapai 2,86%.
Mengutip Reuters, berikut perkembangan sejumlah mata uang Asia terhadap dolar AS:
![]() |
(dru) Next Article Gubernur BI Akhirnya Blak-blakan! Rupiah Anjlok Karena Berita Ini
Most Popular