Bursa Asia Bervariasi Respons Statement Trump Soal Dolar

Houtmand P Saragih & Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
26 January 2018 08:09
Perhatian utama dunia saat ini masih tertuju pada hasil pembicaraan di World Economic Forum di Davos, Swiss.
Foto: detik.com

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham utama asia pagi ini pada awal perdagangan dibuka mayoritas terkoreksi, meskipun bursa saham Jepang menguat setelah kemarin tertekan. Perhatian utama dunia saat ini masih tertuju pada hasil pembicaraan di World Economic Forum di Davos, Swiss.

Bursa saham Jepang pada perdagangan pagi ini bergerak positif, indeks Nikkei menguat 0,21%. Ini ditopang oleh kinerja perusahaan yang menunjukkan hasil positif.

Indeks Hang Seng pagi ini terpantau terkoreksi 0,92%, indeks Shanghai koreksi 0,31%, indeks Kospi koreksi 0,26% dan indeks Strait Time turun 1,01%.

Wall Street mengakhiri hari dengan variatif cenderung menguat. Dow Jones naik 0,54% ke 26.392.79, S&P 500 menguat 0,06% ke 2.839,25, tetapi Nasdaq terkoreksi tipis 0,05% ke 7.411,16.
 
Dow Jones dan S&P 500 kembali mencatatkan rekor tertinggi. Perdagangan di Wall Street pun semarak dengan melibatkan 7,2 miliar unit saham, di atas rata-rata 20 hari terakhir yang sebanyak 6,7 miliar unit.
 
Sentimen positif Wall Street datang dari pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Dalam wawancaranya dengan CNBC di sela-sela pertemuan World Economic Forum di Davos (Swiss), Trump menyatakan dirinya ingin melihat mata uang dolar AS yang menguat.
 
“Dolar akan semakin kuat dan saya tentunya ingin melihat dolar yang kuat,” tegas Trump.
 
Pernyataan Trump menolong pergerakan dolar AS. Dollar Index, yang menggambarkan dolar AS dibandingkan enam mata uang utama dunia, menguat 0,17% ke 89.35.
 
Untuk perdagangan hari ini, sentimen positif penguatan Wall Street bisa menjadi pemicu kenaikan IHSG. Namun patut dicermati bagaimana bursa regional bergerak pagi ini.
 
Penguatan dolar AS bisa menjadi sentimen positif bagi negara-negara eksportir seperti China atau Jepang karena produk-produk mereka menjadi lebih kompetitif. Ini bisa menjadi katalis bagi penguatan bursa regional.

Ekonomi kalender hari ini yang akan menjadi perhatian investor regional adalah rilis data keuntungan industrial China.
(hps) Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular