
Internasional
Pernyataan Trump Soal Dolar Picu Wall Street Ditutup Variatif
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
26 January 2018 06:15

New York, CNBC Indonesia - Indeks-indeks acuan Wall Street, Dow Jones Industrial Average dan S&P 500, kembali mencetak rekor pada penutupan perdagangan hari Kamis (25/1/2018). Pada saat yang bersamaan Wall Street juga kehilangan beberapa poin menyusul pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menyatakan menginginkan penguatan dolar.
Dow Jones menguat 0,54% dan ditutup di level tertingginya 26.392,79. S&P 500 naik tipis 0,06% menjadi 2.839,25 sementara Nasdaq Composite melemah 0,05% ke 7.411,16, dilansir dari Reuters.
Dolar AS menguat setelah Trump dalam wawancaranya dengan CNBC International di Davos, Swiss, mengatakan ia ingin melihat dolar yang lebih kuat.
Sebelumnya, dolar mencatat persentase pelemahan harian terbesar dalam tujuh bulan terakhir pada hari Rabu setelah Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan ia menyambut baik pelemahan dolar. Dolar yang lemah akan menguntungkan perusahaan-perusahaan multinasional besar AS.
Laporan kinerja keuangan yang memuaskan dari berbagai perusahaan tercatat di Wall Street dan membaiknya data perekonomian telah mendorong indeks mencatatkan perdagangan awal tahun yang kuat. Tiga indeks acuan Wall Street tersebut sudah menguat lebih dari 6% sepanjang tahun ini.
Namun, kenaikan pasar yang tanpa henti dalam setahun ini membuat beberapa investor mulai khawatir akan terjadinya koreksi.
“Ini adalah sebuah pasar yang mengabaikan semua berita buruk dan bergerak berdasarkan berita baik. Ini menakutkan. Bila terjadi, koreksinya akan sangat dalam, dingin, dan brutal,” kata Jake Dollarhide, chief executive officer dari Longbow Asset Management.
(prm) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Dow Jones menguat 0,54% dan ditutup di level tertingginya 26.392,79. S&P 500 naik tipis 0,06% menjadi 2.839,25 sementara Nasdaq Composite melemah 0,05% ke 7.411,16, dilansir dari Reuters.
Dolar AS menguat setelah Trump dalam wawancaranya dengan CNBC International di Davos, Swiss, mengatakan ia ingin melihat dolar yang lebih kuat.
Laporan kinerja keuangan yang memuaskan dari berbagai perusahaan tercatat di Wall Street dan membaiknya data perekonomian telah mendorong indeks mencatatkan perdagangan awal tahun yang kuat. Tiga indeks acuan Wall Street tersebut sudah menguat lebih dari 6% sepanjang tahun ini.
Namun, kenaikan pasar yang tanpa henti dalam setahun ini membuat beberapa investor mulai khawatir akan terjadinya koreksi.
“Ini adalah sebuah pasar yang mengabaikan semua berita buruk dan bergerak berdasarkan berita baik. Ini menakutkan. Bila terjadi, koreksinya akan sangat dalam, dingin, dan brutal,” kata Jake Dollarhide, chief executive officer dari Longbow Asset Management.
(prm) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular