Manajemen DOID: Northstar Keluar Merupakan Hal Biasa

Shuliya Ratanavara & Monica Wareza, CNBC Indonesia
24 January 2018 09:18
Pelepasan saham tersebut dinilai tidak akan menggangu kinerja perseroan.
Foto: ist
Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) enggan berkomentar terkait rumor pelepasan saham milik salah salah satu pemilik, Northstar Pasific. Pelepasan saham tersebut dinilai tidak akan menggangu kinerja perseroan.

Direktur Keuangan Delta Dunia Makmur Eddy Porwanto mengatakan pelepasan dan pemngabilalihan saham tersebut merupakan ranah pemegang saham. "Saya tidak bisa berkomentar detil soal itu tapi sebagai perushaan investasi Northstar sudah cukup lama dan cukup natural Northstar suatu saat akan keluar," kata Eddy kepada CNBC Indonesia, Selasa (23/1).

Eddy menuturkan, hal normal jika sebuah perusahaan investasi memiliki jangka waktu yang ditentukan saat berinvestasi pada satu perusahaan. "Bisa lima atau delapan atau 10 (tahun) jadi suatu saat pasti mereka akan keluar," lanjut dia.

Adapun Northstar Pasific telah memiliki 38,37% saham Deta Dunia Makmur. Kepemilikan ini dilakukan melalui anak usahanya Northstar Tambang Persada Ltd.

Dikabarkan bahwa Northstar tengah berada dalam negosiasi dengan dua perusahaan lokal dan satu perusahaan asal Tiongkok untuk rencana divestasi saham ini. Adapun dua perusahaan lokal tersebut adalah PT Indika Energi Tbk (INDY) dan PT Tiara Marga Trakindo.

Saham PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) tecatat mengalami peningkatan 17,71% dari harga Rp 875 pada 17 Januari 2018 menjasi Rp 1.030 pada sesi I perdagangan indeks harga saham gabungan (IHSG), Selasa (23/01/2018).

Peningkatan nilai saham ini digadang-gadang disebabkan niatan akuisisi Delta Makmur oleh PT Indika Energy Tbk (INDY) dengan membeli saham Northstar. Namun, menanggapi hal tersebut dibantah Direktur Utama Indika Energy Arsjad Rasjid, yang mengatakan pemberitaan tersebut rumor dan tidak benar.

Lebih lanjut, ia juga mengatakan berita itu hanya rumor dan ia tidak mengetahui alasan pelaku pasar berspekulasi demikian. "Itu hanya rumor, Indika tidak pernah mendiskusikan rencana akuisisi apa pun," kata Arsjad ketika dikonfirmasi CNBC Indonesia.

Ia juga menjelaskan tahun ini Indika belum memiliki rencana aksi korporasi apa pun. Baik itu merger, akuisisi, penerbitan obligasi, atau pun penerbitan saham baru.

Di sisi lain, Delta Dunia Makmur juga kini sedang mengurus pengembalian izin usaha pertambangan (IUP) milik anak usahanya. Adapun IUP milik dua anak usaha persweoan sudah berakhie sejak 2014 dan 2016 lalu.

Direktur Utama DOID Hadianto Kumala mengatakan, berakhirnya IUP eksplorasi dua anak usaha DOID, PT Pulau Mutiara Persada (PMP) dan PT Banyubiru Sakti (BBS) membuat mereka tak memiliki kegiatan eksplorasi saat ini.

Adapun sampai kuartal III 2017 Delta Dunia Makmur membukukan pendapatan US$ 558,48 juta dengan laba bersih sebesar US$ 31,43 juta. Sementara, Indika Energy berhasil mencatatkan penjualan sebesar US$ 694,68 juta pada kuartal III 2017 dengan laba bersih sebesar US$ 81,36 juta pada periode yang sama.
(hps) Next Article Indika Energy (INDY) Gelar RUPST, Intip Potensi Dividen yang Dibagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular