Rupiah Menguat Kembali, Dolar AS Jatuh ke Rp 13.318/US$

Herdaru Purnomo & Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
23 January 2018 10:05
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sedikit menguat pada pembukaan perdagangan pagi ini sebesar 16 poin.
Foto: Muhammad Luthfi Rahman
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sedikit menguat pada pembukaan perdagangan pagi ini sebesar 16 poin. Dolar AS kembali jatuh ke level Rp 13.318/US$ pada perdagangan antar bank dalam negeri.

Mengutip data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) yang dipublikasikan Bank Indonesia, Selasa (23/1/2018) nilai rupiah per dolar AS tercatat Rp 13.318/US$. Sementara pada hari sebelumnya, Senin (22/1/2018), nilai rupiah per dolar AS tercatat Rp 13.334/US$.  

JISDOR adalah kurs referensi mata uang rupiah terhadap dolar AS yang disusun berdasarkan kurs transaksi valuta asing terhadap rupiah antarbank di pasar domestik, melalui Sistem Monitoring Transaksi Valuta Asing Terhadap Rupiah (SISMONTAVAR) di Bank Indonesia.

Reuters pada pukul 10.00 WIB, Selasa (23/1/2018) mencatat dolar AS di pasar spot berada di Rp 13.320/US$ dan sempat jatuh ke level terendahnya di Rp 13.315/US$. Adapun level tertingginya dolar AS berada di Rp 13.353/US$.
 
Sementara, pemerintah menetapkan kurs pajak untuk nilai tukar dolar terhadap rupiah pada periode 17 Januari 2018 sampai 23 Januari 2018 sesuai KMK Nomor 4/KM.10/2018 sebesar Rp 13.391/US$.

Mata uang regional cenderung bergerak menguat terhadap dolar AS. Dollar Index, yang menggambarkan posisi dolar AS terhadap enam mata uang utama dunia, melemah nyaris ke titik terendah dalam tiga tahun terakhir.

Mengutip Reuters, Dollar Indeks berada di angka 90,42 atau melemah 0,02%. Pelemahan dolar AS dalam setahun terakhir dipicu oleh tren pemulihan ekonomi dunia, sehingga sepertinya tidak hanya The Federal Reserves/The Fed yang akan memperketat kebijakan moneter dengan menaikkan suku bunga acuan.

Pada 2016, dolar AS seakan menguat sendirian karena The Fed yang menaikkan suku bunga sementara bank sentral lain cenderung melonggarkan kebijakan moneter. Kenaikan suku bunga di AS membuat aset-aset di Negeri Paman Sam semakin menarik.

Kini, seiring dengan pemulihan ekonomi, sejumlah negara maju sudah ancang-ancang akan menaikkan suku bunga acuan. Ini menyebabkan aliran dana lebih berimbang, tidak hanya masuk ke AS. Akibatnya dolar AS terus tertekan.

Berikut pergerakan mata uang regional sejumlah mata uang Asia terhadap dolar AS:

Rupiah Menguat Kembali, Dolar AS Jatuh ke Rp 13.318/US$Foto: Tim Riset CNBC Indonesia

TIM RISET CNBC INDONESIA



(dru/dru) Next Article Bos BI: Rupiah Ada Kecenderungan Menguat!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular