Internasional
Parlemen AS Capai Kesepakatan, Wall Street Cetak Rekor
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
23 January 2018 06:10
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks-indeks acuan Wall Street kembali mencetak rekor pada penutupan perdagangan hari Senin (22/1/2018) setelah para senator Amerika Serikat (AS) mencapai kesepakatan untuk mengakhiri penutupan pemerintahan.
Dow Jones Industrial Average menguat 142,88 poin atau 0,55% menjadi 26.214,6. S&P 500 melonjak 22,67 poin atau 0,81% ke level 2.832,97 sementara Nasdaq Composite melesat 71,65 poin atau 0,98% dan ditutup di 7.408,03.
Pembahasan undang-undang untuk memperbarui anggaran belanja AS telah memenuhi syarat prosedural di Senat dan diharapkan dapat segera diadakan pemungutan suara di Senat dan Kongres AS untuk meloloskan aturan tersebut, dilansir dari Reuters.
Persetujuan atas undang-undang itu akan membuat pemerintahan AS buka kembali hingga 8 Februari mendatang.
“Anda akan mengira hal-hal seperti penutupan pemerintahan akan menjadi katalis untuk menakut-nakuti beberapa pemegang saham yang lemah agar keluar dari pasar,” kata Eric Marshall, portfolio manager dan director of research di Hodges Capital Management.
“Hal itu ternyata tidak terjadi dan menunjukkan kekuatan fundamental yang kita lihat sekarang di pasar ekuitas,” tambahnya.
Pertumbuhan laba perusahaan diharapkan rata-rata 12,4% untuk kuartal IV-2017, menurut data Thomson Reuters.
Dari sekitar 55 perusahaan S&P 500 yang telah melaporkan kinerja keuangannya hingga Senin pagi, 80% di antaranya membukukan laba di atas perkiraan. Persentase tersebut berada di atas 72% rata-rata perusahaan yang melampaui ekspektasi yang tercatat di empat kuartal terakhir.
(prm) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Dow Jones Industrial Average menguat 142,88 poin atau 0,55% menjadi 26.214,6. S&P 500 melonjak 22,67 poin atau 0,81% ke level 2.832,97 sementara Nasdaq Composite melesat 71,65 poin atau 0,98% dan ditutup di 7.408,03.
Pembahasan undang-undang untuk memperbarui anggaran belanja AS telah memenuhi syarat prosedural di Senat dan diharapkan dapat segera diadakan pemungutan suara di Senat dan Kongres AS untuk meloloskan aturan tersebut, dilansir dari Reuters.
“Anda akan mengira hal-hal seperti penutupan pemerintahan akan menjadi katalis untuk menakut-nakuti beberapa pemegang saham yang lemah agar keluar dari pasar,” kata Eric Marshall, portfolio manager dan director of research di Hodges Capital Management.
“Hal itu ternyata tidak terjadi dan menunjukkan kekuatan fundamental yang kita lihat sekarang di pasar ekuitas,” tambahnya.
Pertumbuhan laba perusahaan diharapkan rata-rata 12,4% untuk kuartal IV-2017, menurut data Thomson Reuters.
Dari sekitar 55 perusahaan S&P 500 yang telah melaporkan kinerja keuangannya hingga Senin pagi, 80% di antaranya membukukan laba di atas perkiraan. Persentase tersebut berada di atas 72% rata-rata perusahaan yang melampaui ekspektasi yang tercatat di empat kuartal terakhir.
(prm) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Most Popular