Pasar Saham Asia Menunggu Perkembangan Politik AS

Market - Hidayat Setiaji & Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
22 January 2018 08:34
Investor pasar saham asia masih akan menunggu perkembangan berhenti beroperasi (government shutdown) pemerintah Amerika Serikat. Foto: ist
  • Proses politik di AS, terkait "government shutdown" menjadi perhatian para investor di kawasan Asia
  • Pasar saham Asia tampaknya akan bergerak dalam kisaran terbatas sambil menunggu perkembangan politik di AS
Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham utama Asia pagi ini dibuka bervariasi, dimana pasar saham Jepang dan Korea Selatan terkoreksi di awal perdagangan. Investor pasar saham asia masih akan menunggu perkembangan berhenti beroperasi (government shutdown) pemerintah Amerika Serikat.

Setengah jam sebelum pembukaan pasar saham domestik, indeks Nikkei koreksi 0,35%. Indeks Hang Seng saat pembukaan menguat 0,41%, indeks Shanghai menguat 0,38%, indeks Kospi terkoreksi 1,03% dan indeks Straits Times koreksi tipis 0,02%.

Pasar saham AS, akhir pekan lalu ditutup menguat. “Government Shutdown” tidak mengganggu kinerja indeks Dow Jones yang ditutup menguat 0,21% ke 26.071,72 poin. Indeks S&P 500 naik 0,44% ke 2810,30 poin, dan indeks Nasdaq juga ditutup menguat 0,55% menjadi 7336,38 poin.
 
Investor masih tidak terlalu terpengaruh oleh prospek shutdown pemerintahan AS karena hal ini sudah sering terjadi di AS. Investor nampaknya masih lebih tertarik kepada kuatnya fundamental perusahaan-perusahaan di AS, seiring dengan rilis laporan keuangan yang mayoritas menunjukkan performa yang melebihi ekspektasi.
 
Mengutip pernyataan dari The Earning Scout, dari seluruh perusahaan yang mengeluarkan laporan keuangan kuartal-IV pada Jumat pagi waktu setempat, sebanyak 79% menunjukkan penghasilan yang di atas ekspektasi, sementara 89% menunjukkan data penjualan yang melebihi estimasi.
 
Perusahaan-perusahaan yang mampu menunjukkan kinerja keuangan kuartal-IV yang positif pada akhir minggu ini, di antaranya adalah Morgan Stanley dan American Express. Beberapa hari sebelumnya pun Kinerja keuangan kuartal IV-2017 JPMorgan Chase & Co dilaporkan lebih baik daripada ekspektasi pasar.
 
Dilansir dari Reuters, laba bersih JPMorgan setelah penyesuaian tercatat US$ 6,7 miliar (Rp 89,1 triliun) atau US$ 1,76 per saham dan lebih tinggi dari US$ 1,69 per saham yang diprediksikan para analis. Pendapatan bersih naik 4,6% menjadi US$ 25,45 miliar, lebih tinggi dari perkiraan US$ 25,15 miliar.
 
JPMorgan juga menyatakan reformasi pajak Amerika Serikat (AS) akan mendorong perolehan labanya di masa depan dengan tidak hanya mengurangi pembayaran pajak kepada pemerintah federal namun juga dengan menstimulasi kegiatan bisnis.
 
Data-data dari benua asia yang akan dirilis dan dicermati investor, antara lain rili data perdagangan Thailand dan data tingkat penganguran di Taiwan.

Artikel Selanjutnya

Top! IHSG Juara, Saat Bursa Asia Dilanda Profit Taking


(hps)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading